...

57 15 4
                                        

"Dia hanya mengalami kelelahan, jadi Anda tidak perlu khawatir"

Viktor mendengar ucapan dokter saat berbicara dengan Finn sedangkan dirinya sedang duduk bosan seakan tidak penting.

Padahal dirinya juga ikut andil dalam menyelamatkan Nami meskipun sebenarnya ia bisa saja tidak perduli.

Tapi Nami dulu pernah menolong dirinya walaupun Viktor tidak mau ditolong.
Kemudian ia baru sadar akan sesuatu, karena kehebohan perihal Nami, Viktor sampai melupakan sesuatu.

"Di mana malaikat itu?"
Pastinya ia seperti tidak memikirkan hal yang sudah menjadi bebannya selama tiga hari ini.

"Wah dia menghilang, baguslah"
Viktor terkekeh dengan dengan wajah bersemangat.
Bukankah artinya Viktor bisa menyakiti diri sendiri kembali dan mengentikan penderitaan yang ia alami?

Karena semenjak malaikat itu datang, seluruh peralatan tajam di kamarnya menghilangkan, bahkan gunting kuku.
Hal bodoh menurut Viktor, mana mungkin ia memotong nadinya dengan benda sekecil itu.
sesuatu yang besar menghalangi dirinya untuk menyerah.

Viktor melihat dokter itu pergi segera berdiri dan bergegas menghampiri Finn yang memegang kertas resep obat.
Finn tentu saja sedikit terkejut saat melihat Viktor terburu-buru seperti itu.

"Apa kata dokter"

Finn menatap datar sejenak, anak tengil ini benar benar ingin ia hantam.

"Dia baik-baik saja, dan kamu pulanglah. Siapa yang menyuruh mu tetap di sini"
Balas Finn dengan begitu membuat Viktor langsung melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku telah membantu mu ingat"

"Apa kamu tidak punya sopan santun? Aku lebih tua dari mu nak"

"Tidak"

Mereka saling bertatapan, jika dijadikan animasi akan terlihat lihat seperti ada kilatan cahaya petir dan listrik di mata mereka.

Nami membuka matanya, ia masih merasakan kepalanya yang sakit tapi tidak separah tadi.

Ia menatap sekilas dan menyadari ada selang infus di tangan kanannya.

"Sudah sadar"

"Tuan malaikat... Aku pingsan ya"
Tebak Nami berusaha untuk duduk, tuan malaikat yang sudah duduk di kursi menatapnya seperti biasa.

"Kan aku sudah mengatakannya kalau kamu lebih baik beristirahat."

"Iya aku tahu aku keras kepala, terimakasih sudah membantu ku lagi"

Tuan malaikat menggeleng.
"Bukan aku yang membantu mu, tadi aku harus pergi untuk urusan lain. Melihat ada Finn dan Viktor aku pikir kamu bakal baik-baik saja"

"Mereka yang bawa aku ke sini!"
Nami sepertinya sudah baik baik saja melihat dia bisa bicara sedikit kencang.

"Nami kamu udah baik baik aja?"

"Kakak udah sadar?"
Viktor dan Finn mengucapkannya bersamaan.

Mereka sempat saling menatap tajam sebelum kembali khawatir pada Nami.
Nami menatap dua orang itu dengan bola mata yang membelalak.

Apakah yang harus ia katakan saat ini.
"Terima kasih sudah membantu ku, maaf aku sudah merepotkan kalian"

"Gak papa yang penting kamu baik baik aja sekarang"
Ucap Finn sembari tangannya mengusap kepala Nami yang rambutnya berantakan.

"Ekhm ekhm"
Suara Viktor yang seakan muak melihat pemandangan menjijikkan dihadapannya.

Nami langsung menghindari tangan Finn dengan canggung.
Tuan malaikat hanya menggelengkan kepalanya saat melihat drama secara langsung.

Girl With Guard-  [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang