39

277 9 0
                                    

Skip malam~~~

Nara dan taeyong bersiap untuk pulang ke rumah sementara Jean akan tinggal bersama nenek selama beberapa hari sesuai keinginan Jean.

Awalnya Jean menangis karena tak ingin ditinggal Nara tapi bujukan Nenek dan Jisung sepupu Jeno mampu membuat Jean luluh dan berhenti menangis.

"Jean gak boleh nakal ya"kata Nara.

"Iya mama"jawab Jean.

Sebenarnya nara juga gak bisa jauh dari Jean tapi demi mendekatkan Jean dengan nenek nya nara harus bisa menahan rasa sedih nya.

"Ma aku titip Jean ya, kalau dia nakal mama bisa hukum saja"kata Nara.

"Kamu jangan khawatir Jean aman sama mama tapi kalau Jean nakal mama gak bisa hukum dia... Cucu mama terlalu menggemaskan untuk dihukum"kata Mama Jeno.

Mereka tertawa renyah. Taeyong pamit undur diri dan pergi lebih dulu ke mobil.

"Mama cium dulu"kata Jean.

Nara menyetarakan tinggi nya dengan Jean supaya anak nya bisa mencium pipi nya sebelum berpisah.

Cup
Cup

Jean mencium nara dan begitu juga sebalik nya. Setelah itu Nara menyusul taeyong ke mobil sembari melambai ke arah Jean.

"Bye mama..kasih tau papa kalau aku nginap rumah nenek ya"teriak Jean.

"Iya"

Mobil pun melesat pergi pulang ke rumah. Di mobil nara sempat kepikiran dengan cerita mama Jeno soal penyakit yang diderita Jeno saat kecil.

Kenapa aku tidak tau apa pun soal penyakit itu.. Jeno, kamu menyimpan banyak kebenaran dari ku.-batin Nara.

.

.

Skip rumah~~~

Jeno sudah pulang ke rumah satu Jam lalu. Ia melihat rumah masih sepi itu tanda nya Nara dan taeyong belum kembali. Ia gunakan waktu sepi itu untuk mencari kotak hitam yang hilang di kamar.

"Kenapa benda seperti itu bisa hilang?! Apa nara lupa taruh dimana"monolog jeno.

Ia gelisah karena kehilangan kotak berharga itu ditambah sakit nya semakin tak terkontrol walau sudah minum obat. Ia menjadi terbebani dengan semua itu.

"Jika nara sampai membuka kotak itu dan mengingat kembali ingatan nya yang hilang aku tidak tau harus menjelaskan apa"

Dia membongkar lemari nara dan seluruh lemari yang ada di kamar nya dan kamar Jean tapi tidak menemukan kotak itu sampai akhirnya ia berhenti ketika darah segar keluar lagi dari hidung nya. Jeno langsung buru-buru mengelap darah itu sebelum nara tau.

.

.

Disisi lain mobil Nara dan taeyong baru mau sampai kerumah, mereka berpapasan dengan sebuah mobil putih yang berasal dari arah rumah sena.

Tiba-tiba saja kepala Nara menjadi sakit. Ia lupa minum obat dan berakibat sakit seperti dulu lagi.

"Aakkhhh"

"Kenapa?!"taeyong panik.

"Enggak.. Cuman tiba-tiba sakit aja.. Aku lupa minum obat tadi"

"Ra kan aku udah pernah bilang kamu itu jangan sampai lupa minum obat"omel taeyong.

"Mau sampai kapan aku bergantung ke obat terus kak? Aku sakit jeno sakit, ada apa sih dengan keluarga ini?!"nara menjadi emosi.

"Kamu dan jeno bisa sembuh.. Kamu harus yakin"

Nara hanya diam, tanpa sepengetahuan taeyong air mata Nara mengalir bertepatan mereka sampai di rumah.

.

.

Skip rumah sena~~~

2 Jam sebelum nya mobil putih sampai dirumah. Haechan menginjakkan kaki nya di rumah sena. Sebenarnya ia sudah sampai siang tadi tapi ia langsung ke kantor untuk bekerja lalu setelah pulang ia menjemput Yiran.

"Kalau Jam segini biasa nya yiran lagi nonton tv"kata sena.

Sena sekaligus diantar pulang oleh haechan.

"Aku rindu yiran"kata Haechan.

"Dia juga merindukan mu direktur"kata sena.

Mereka masuk ke dalam rumah. Terlihat yiran sedang menonton tv bersama jungwoo.

"Yiran"panggil haechan.

Yiran menoleh ke asal suara dan saat melihat haechan ia langsung sumringah dan berlari ke papa nya.

"Papa!!"

Be Brave II (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang