66

200 15 0
                                    

Nara menangis di pelukan haechan. Dalam relung hati nya dia rindu haechan, rindu pelukan ini, rindu segala hal yang menyangkut haechan namun keadaan nya sudah berbeda.

"Aku gak akan ngelakuin kesalahan kedua Ra.. aku akan menebus kesalahan aku, kasih aku kesempatan untuk itu... Aku mencintaimu Nara"kata haechan.

Mendengar kata cinta dari haechan membuat Nara sadar akan posisi mereka. Dia mendorong haechan dan lepas dari pelukan.

"Jangan, jangan cintai aku lagi.. jangan"kata Nara yang semakin mundur.

"Ra.. aku gak bisa hidup tanpa kamu, selama ini aku juga di bohongin bang Taeyong sama Jeno yang nutupin kalau kamu itu masih hidup.. aku gak tau Ra karena mereka sengaja jauhin aku dari kamu!.. setelah aku tau kalau kamu hidup sampai sekarang aku gak akan lepasin kamu Nara"kata haechan.

Nara menggeleng pasrah.
"Aku udah menikah Haechan! Jeno suami aku dan Jean anak aku sama Jeno! Mana mungkin aku kembali ke kamu!! Sadar haechan! Kamu punya yiran anak kamu sama Yuka! Aku..aku turut berduka cita atas kematian Yuka.."kata Nara. Dia mau marah tapi salah bicara karena sepengetahuan nya Yuka sudah meninggal.

"Yuka? Ra.. yiran bukan anak Yuka, yiran anak aku.. anak angkat aku"kata haechan.

"Apa?.. jadi kamu sama Yuka?"

"Aku gak ada hubungan apapun lagi sama Yuka.. yang jelas Yiran bukan akan Yuka, aku bahkan gak tau dia dimana sekarang"jelas haechan.

Nara terdiam, akhirnya kesalahpahaman terselesaikan. Tiba-tiba saja emosi Nara berkurang, hati nya seakan lega tapi tetap tak mengubah apapun.

"Aku cape, kamu bisa istirahat di ruang tamu atau tidur di kamar Jean"kata Nara lalu pergi masuk ke kamar nya.

Haechan memilih untuk tidur di sofa ruang tamu sendirian.

.

.

Skip pagi~~~

Seperti kegiatan rutin Nara bangun di pagi hari, ia berniat untuk membuatkan sarapan. Nara berjalan ke kamar Jean untuk melihat apakah anak nya sudah bangun atau belum.

"Masih tidur ternyata"ucap Nara, ia melihat kesekeliling kamar tidak ada haechan.

Nara beralih dari kamar Jean.
"Dimana dia?"

Melewati ruang tamu Nara sadar ada seseorang yang tidur disana, ternyata Haechan masih tertidur pulas meringkuk kedinginan. Nara lupa memberikan selimut untuk haechan alhasil ia tidur kedinginan jadi Nara kembali ke kamar mengambil selimut untuk menyelimuti haechan.

Nara menyelimuti haechan sembari melihat wajah lelap haechan membuat hati nya terenyuh. Pria ini dulu nya adalah kekasih yang ia cintai tapi sekarang apa cinta nya masih ada untuk haechan?.

Beberapa saat kemudian~~~

Jean bangun lebih dulu, ia sadar sudah ada di kamar nya. Jean turun dari ranjang lalu berjalan menuju kamar Nara.

"Mama"panggil Jean.

"Anak mama udah bangun ya"

Nara baru selesai siap-siap setelah membuat sarapan.

"Yiran tidur di rumah kita ya ma?"tanya Jean.

"Iya, Yiran udah bangun belum? Kita sarapan bersama yuk"ajak Nara.

"Yiran belum bangun ma, Jean bangunin ya"

"Iya"

Jean kembali lagi ke kamar nya untuk membangunkan Yiran dan dia juga membangunkan haechan.

"Paman echan bangun, mama suruh sarapan"kata Jean sambil menoel pipi haechan.

Tidur nya terganggu karena sentuhan jari kecil milik Jean, haechan pun terbangun.

"Hooaahhmm.... Eh Jean udah bangun"

"Paman echan kok tidur nya di sofa?"tanya Jean.

"Mama kamu gak kasih paman tempat tidur jadi paman tidur di sofa"jawab haechan.

"Hm?"

"Udah yuk sarapan"

Semua sudah bangun, mereka sarapan bersama. Diantara Nara dan haechan tidak ada interaksi kecuali ocehan-ocehan dua anak itu.

"Paman echan nanti antarin Jean ke rumah sakit ya ketemu papa"kata Jean.

"Oke, habisin makan nya dulu ya"kata haechan.

"Siap!"











Be Brave II (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang