57

182 12 2
                                    

Beberapa saat kemudian ~~~

Dokter muncul dari ruangan ICU. Nara langsung menghampiri dokter tersebut untuk meminta penjelasan soal kesehatan suami nya.

"Dokter, bagaimana keadaan suami saya?"tanya Nara.

"Setelah melalui pemeriksaan yang menyeluruh, kami menyimpulkan kalau suami ibu menderita penyakit kanker di kepala stadium 3.. penyebaran virus ini ternyata lebih cepat dari pada umum nya, sekarang pihak medis sedang memberikan pengobatan darurat, kondisi suami ibu masih belum stabil.. kira-kira butuh beberapa jam atau hari untuk sadar kembali"jelas dokter.

"Apa?! Kanker?"bibir Nara bergetar kelu.

Taeyong sampai menutup mulut nya mendengar ucapan dokter.

"Suami saya masih bisa sembuh kan dokter?!"tanya Nara.

Dokter tampak sulit menjawab.
"Berdoa saja Bu, semoga suaminya ibu bisa sembuh"

"Gak gitu dokter hiksss..! Jawaban nya harus pasti! Suami saya pasti sembuh kan?! Dulu dia memang punya penyakit kanker tapi dinyatakan sembuh dan sekarang kenapa muncul lagi?! Hikkkkss...."bentak Nara sampai nangis kejer.

"Ra jangan emosi, sabar Ra.. sabar"kata taeyong.

"Pasien penderita kanker memang bisa sembuh Bu tapi tidak 100 persen sembuh total.. virus nya bisa saja tumbuh kembali jika pengobatan sebelum nya tidak dilakukan operasi pencabutan sampai ke akar atau saat melakukan operasi masih ada akar virus yang tertinggal"kata dokter.

"Lakukan operasi nya dokter! Lakukan operasi pengangkatan kanker itu! Lakukan apapun supaya suami saya sembuh dokter hiksss.."kata Nara.

"Untuk saat ini operasi tidak bisa dilakukan karena kanker nya sudah terlalu besar.. kita hanya berharap pada pengobatan darurat agar kanker mengecil terlebih dahulu baru dilakukan operasi.. ibu yang sabar, kami pihak medis akan melakukan yang terbaik"kata dokter sebelah akhirnya pergi.

Taeyong memeluk Nara yang menangis tersedu-sedu. Dia tidak mengira jika Jeno memiliki penyakit besar seperti ini, sebelum nya jeno memang tidak pernah cerita.

"Ra.. tenang, kamu harus kuat.. Jeno bisa sembuh kok, kamu tenang ya.. kasihan Jean kalau liat kamu lemah kayak gini"kata taeyong.

Nara mengangguk di dalam pelukan taeyong. Ia menjadi lebih tenang setelah dipeluk taeyong.

"Kenapa Jeno gak mau cerita ke aku soal penyakit nya?.. aku gak percaya kalau Jeno sakit seperti ini.. dia nahan semua nya sendirian dan aku gak tau itu.. hiksss"kata Nara.

"Dia pasti punya alasan tersendiri kenapa harus menutupi penyakitnya"

.

.

Skip taman rumah sakit~~~

Nara duduk sendirian di taman rumah sakit karena ingin cari udara sambil menenangkan diri, air mata nya masih mengalir deras membasahi pipi.

Tiba-tiba sebuah tangan memegang tisu muncul dihadapan nya, Nara mendongak untuk melindungi wajah orang itu yang di sinari matahari sampai Nara harus menyipitkan kedua mata nya agar bisa melihat dengan jelas.

"Jangan menangis"ucap haechan.

Nara tidak mengenal siapa pria di hadapannya tapi ia tetap mengambil tisu pemberian orang itu.

"Terima kasih"ucap nara.

Haechan duduk disebelah Nara, ingin rasanya langsung memeluk Nara untuk melepas rindu namun keadaan tidak memungkinkan karena Nara sedang sedih.

Nara melirik pria yang duduk disampingnya dengan pikiran bertanya-tanya, siapa dia, apa dia mengenal ku, apa dia teman nya jeno, apa dia salah satu teman ku dan di pertanyaan terakhir Nara langsung kaget membeku.

"Jangan menangis lagi"kata haechan sambil menatap Nara.

Nara terkejut, syok dan merasa tidak percaya kalau orang yang ada di hadapannya adalah salah satu orang yang foto nya ada di dalam kotak hitam yang ia buka kemarin.

"Kamu?.. Mark?"tanya Nara.

Haechan terdiam saat Nara menyebut kan nama Mark. Hati nya sedikit teriris karena Nara tidak ingat nama nya.

"Kamu Mark? Nama kamu Mark? Kamu orang yang ada di foto itu.. Mark?"tanya Nara.

Haechan menggeleng lemah, dia menahan tangis nya.
"Bukan, aku bukan Mark.. apa kamu melupakan aku?"

"Bukan Mark?.. aku melupakan mu? Kita pernah kenal?"tanya Nara.

Haechan mengangguk.
"Kita pernah saling mengenal"

Dari kejauhan taeyong melihat haechan dan Nara duduk di satu bangku, dia ingin menghampiri untuk menarik haechan tapi taeyong merasa sudah saat nya kebenaran terungkap.

"Jen.. takdirnya nara memang harus bertemu dengan haechan"monolog taeyong.

Be Brave II (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang