Skip malam~~~
Haechan pergi ke rumah sakit, hari ini ia sengaja pulang lebih awal supaya bisa menjemput Yiran karena ia sudah terlalu lama di tempat Nara.
"Bang, Yiran mana?"tanya Haechan, saat ia datang hanya ada taeyong yang duduk di depan ruangan.
Taeyong celingak-celinguk kesana kemari mencari keberadaan Nara dan anak-anak.
"Kayak nya mereka pergi deh, mungkin ke taman.. kapan lo datang Chan?"tanya taeyong.
"Barusan bang, mau liat Yiran"
"Ouh, yiran lagi sama Nara lah.. dia senang banget tau, gak mau lepas dari Nara"
"Oh ya?"
"Lo gak berniat untuk nikah Chan?"tanya taeyong.
Haechan hanya diam.
"Kenapa? Nunggu Nara jadi janda?"
Haechan tetap diam, melihat hal itu taeyong yakin kalau haechan masih memiliki rasa pada Nara dan jawaban nya sudah pasti iya.
"Udah saat nya lo move on Chan, sebelum Yiran keburu bergantung pada Nara dan bikin semua jadi sulit.. lo harus menyelesaikan masa lalu yang belum selesai"
Balik kerja diceramahi taeyong, rasa nya jleb banget di hati haechan.
"Aku ingin bertemu dengan Jeno"
"Jeno di dalam, masuk aja"
Haechan pun masuk ke dalam kamar inap Jeno. Saat ini Jeno sedang istirahat, haechan melihat Jeno yang terbaring lemas di atas ranjang, wajah pucat tapi tak mengurangi ketampanan nya.
Apa kurang nya aku ra-batin haechan.
"Jeno"panggil haechan.
Kedua mata Jeno pun terbuka, ia melihat haechan berdiri di depan pintu.
"Ada apa?"tanya Jeno. Sebenarnya dia malas bertemu dengan haechan tapi Jeno merasa dia harus menyelesaikan masalah dengan haechan juga.
"Jika seandainya Nara memilih bersama dengan ku, apa yang akan kamu lakukan?"
Pertanyaan haechan membuat Jeno terdiam. Jika seandainya memang begitu apa yang harus ia lakukan, Jeno bahkan tak pernah ingin membayangkan itu terjadi.
"Aku akan merelakan nya"kata Jeno, lalu ia tersenyum tipis.
Haechan tersenyum juga, dia tau apa yang harus ia lakukan sekarang.
.
.
Skip taman rumah sakit ~~~
Benar saja, Nara bersama anak-anak ada di taman. Dia duduk dengan Yiran sambil bercerita mengenai dunia dongeng sementara Jean bermain di ayunan sendirian.
"Mama Nara, makasih udah memperbolehkan Yiran buat manggil mama.. Yiran senang banget walaupun yiran tau kalau mama Nara adalah mama nya Jean"
Nara mengelus kepala Yiran dengan lembut. Bagi nya Yiran sudah seperti anak nya sendiri.
"Gak perlu berterimakasih Yiran, aku senang Yiran mau manggil aku mama""Kalau mama Nara beneran jadi mama Yiran pasti rasa nya lebih bahagia.. papa haechan dan mama Nara hehe"
"Eh?"
"Yiran gak mau orang lain jadi mama Yiran selain mama Nara"ekspresi sedih Yiran membuat hati Nara ikutan sedih.
"Kalau kelak di masa depan papa kamu menemukan seseorang yang menyayangi nya dan menyayangi mu, apa Yiran bisa terima?"
"Enggak! Yiran cuman mau mama Nara!, Gak mau orang lain"
Nara jadi bingung bagaimana harus menjelaskan pada Yiran kalau dia tidak bisa menjadi mama nya.
"Yiran, aku akan jadi mama kamu tapi papa kamu butuh seseorang yang bisa ada di samping nya dan aku tidak bisa"
"Kenapa?"
"Karena—"
"Yiran"panggil haechan dari belakang.
"Papa!"Yiran berlari ke arah haechan.
"Sayang, bagaimana kabar mu?"
"Aku baik, aku rindu papa"
"Papa juga rindu Yiran, Yiran main sama Jean dulu ya.. ada yang mau papa omongin sama mama nya Jean"
"Eum iya"Yiran berlari ke arah Jean untuk membicarakan haechan berbicara pada Nara.
Haechan pun menghampiri Nara.
"Ra"
"Yiran baik-baik aja kok, dia senang bisa main sama Jean"ucap Nara.
"Aku senang mendengar nya"
Tiba-tiba hening, sangat sulit mengatakan hal yang ia tau jawabannya tapi jika tidak di katakan maka masalah tidak akan ada titik terang nya.
"Ra"
"Chan"
Mereka sama-sama ingin mengatakan sesuatu.
"Iya?"tanya Haechan.
"Ya?"tanya Nara.
"Kamu duluan"ucap haechan.
"Kamu duluan aja, seperti nya sangat penting"
Haechan pun menghela nafas. Kali ini ia harus lebih berani.
"Nara, aku tau jawaban kamu tapi aku tetap ingin bertanya.. apa kamu masih mencintai ku?"tanya Haechan.
Nara terdiam sejenak lalu maju beberapa langkah.
"Di masa lalu kita adalah sepasang kekasih yang saling mencintai, ada banyak rintangan yang harus dilalui sampai akhirnya hubungan kita seperti ini.. di masa lalu kita tidak menyelesaikan masalah dengan baik dan kali ini masalah nya harus selesai dengan benar.. haechan, terima kasih atas segalanya.. di masa lalu aku bahagia bisa bertemu dengan mu tapi aku sangat bahagia dengan kehidupan ku yang sekarang"Haechan mengangguk paham, apakah ini akhir dari perjuangan cinta nya?. Ia merasa lega dengan jawaban Nara, tidak ada lagi keraguan di mata nya.
"Aku mencintai Lee Jeno"ucap Nara.
Tbc
Gak komen berasa sepi woi lapak cerita ini
Aelah bentar lagi mau tamat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Brave II (End)
FanfictionBangkit dari kematian, hilang ingatan namun dikelilingi kebahagiaan. Akankah Lee nara mendapatkan kembali ingatan nya setelah kematian? Mature!! (Sebelum lanjut baca di anjurkan untuk membaca BE BRAVE yang sebelum nya) ----💚----💚----💚 note: °ceri...