44

295 13 1
                                    

Di kantor Jeno merasa tidak enak badan tapi ia masih bersikeras untuk bekerja sampai darah keluar dari hidung nya. Jeno semakin frustasi dan stress karena banyak yang ia fikirkan. Mulai dari penyakit yang ia derita mulai kembali dan kotak hitam penuh bukti masih belum ditemukan.

"AISHHH!! SIAL!"umpat Jeno.

Darah dihidung nya tidak mau berhenti bahkan mengalir lebih lama dari yang sebelumnya. Beberapa bintik merah juga mulai muncul di leher nya membuat Jeno semakin takut Nara akan khawatir dengan diri nya.

"Gue harus nemuin kotak itu secepat mungkin"

.

.

Skip kantor~~~

Haechan sedang sibuk berkutat dengan laptopnya. Kemudian Sena datang membawa kan segelas kopi untuk nya.

"Direktur, minum dulu kopi nya"ucap Sena.

"Ya, taruh saja disana"

Haechan menyuruh sena untuk menaruh kopi itu di atas meja. Sebenarnya ia tidak terlalu suka kopi tapi karena sudah di buatkan jadi dia harus menghargai kebaikan orang lain.

"Direktur Lee ganteng banget"ucap Sena dengan nada pelan supaya haechan tidak dengar.

Haechan menyadari kalau Sena masih berdiri dan menatap ke arah nya.

"Ada apa? Apa ada yang ingin kamu katakan?"tanya haechan.

"Eumm, aku takut untuk mengatakan nya tapi untuk hari ini, Yiran boleh gak nginap di rumah ku lagi.. aku rindu pada nya"ucap Sena.

Haechan berpikir sejenak.
"Kalau Yiran mau boleh saja"ucap Haechan. Lagi pula malam ini ia pasti akan lembur karena banyak nya tugas yang tertumpuk saat pergi ke Australia.

"Wah! Makasih direktur"

"Ya"

Sena menatap lagi wajah haechan dan mengagumi wajah itu sebelum akhirnya keluar dari ruangan nya. Sena memendam sebuah rasa pada direktur nya.

"Aku harus lebih dekat ke Yiran supaya bisa jadi ibu sambung yang baik"monolog Sena.

.

.

Skip malam~~~

Nara sudah berkerja membersihkan rumah dan memasak untuk makan malam. Taeyong pulang kerumah membawa kan beberapa buah dan cemilan ringan.

"Jeno belum pulang?"tanya taeyong.

"Dia lembur"ucap Nara.

"Padahal dia sedang sakit.. kenapa harus lembur ya"

Nara menyadari kalau taeyong pasti lebih mengenal Jeno karena selama ini kan ingatan nya tentang masa lalu belum pulih jadi jika bertanya soal Jeno pasti taeyong tau.

"Eum, kak"

"Ha?"

"Sebenarnya ada gak sih yang kakak sembunyiin dari gue tentang Jeno?"

Deg

Jantung taeyong langsung berdebar kencang seperti abis lari cepat. Dia panik, syok, kaget setelah mendengar pertanyaan Nara.

"Gak ada tuh"jawab Taeyong dengan ekspresi harus sedatar-datar nya.

"Bohong dosa loh! Apalagi nyembunyiin dari gue yang jelas-jelas istri nya sendiri"

"Ya emang apa yang bisa disembunyikan? Semua tentang Jeno bukan nya udah diceritain?"

"Tapi gue ngerasa ada hal lain yang gak diceritakan, contoh nya soal.."

"Soal apa?"Taeyong semakin panik.

Ekspresi Taeyong bisa dibaca jelas oleh Nara.

"Jujur kak! Soal kesehatan Jeno!"

Seketika Taeyong lega dan plong. Untung bukan mengarah ke yang lain.

"Kesehatan Jeno?.. seharusnya lo lebih tau dari pada gue Ra"

"Jeno, apa punya penyakit bawaan dari lahir?.. kemaren gue sempat ngobrol sama mama mertua dan ngomongin soal Jeno sampai ke kesehatan nya.. mama bilang Jeno sakit dari kecil dan udah sembuh tapi takut muncul lagi"jelas Nara.

"Hah?! Gue gak tau malahan yang begituan soal Jeno! Sumpah!"kata Taeyong.

Nara jadi bingung kenapa Taeyong juga gak tau.

"Terus mama mertua kasih tau si Jeno sakit apa?"tanya Taeyong.

"Enggak, mama mertua bahkan kaget karena aku gak tau jadi dia bungkam.. dia bilang supaya Jeno aja yang jelasin biar lebih rinci dan paham.. tapi kan Jeno gak mau ngomong apa-apa soal penyakit nya"kata Nara.

"Semoga bukan penyakit serius, lagian badan sekekar dan seberotot Jeno masa punya penyakit parah.. lo gak usah mikir yang aneh-aneh lah"kata Taeyong.

"Eum, tapi kalau Jeno bungkam artinya dia gak mau sampai gue tau kan? Apa parah ya?"nara khawatir.

"Semoga aja enggak Ra, doain yang baik dong buat suami lo"

"Hmm, iya"

.

.

Skip rumah sena~~

Malam ini Yiran akan menginap dirumah Sena karena tadi di jemput dan di ajak. Yiran senang bisa menginap kembali ke rumah Sena jadi ia bisa main bersama Jean lagi.

"Kak, Yiran mau main kerumahnya Jean.. boleh ya?"ucap Yiran

"Boleh, tapi nanti dulu ya biar aku mandi sebentar"kata Sena.

"Itu kelamaan tau! Yiran mau sekarang.. Yiran rindu banget sama Jean"

Sena yang baru saja pulang dari kantor dengan badan lengket dan lelah menjadi risih dengan rengekan Yiran yang tidak sabaran.

"Kak mau sekarang! Nanti kalau kemalaman Jean nya tidur!"kata Yiran.

"Ya udah sana sendirian!"kata Sena lalu masuk ke kamarnya.

Yiran dengan senang hati pergi sendirian ke rumah sebelah. Dia tidak takut walau sudah malam.

Be Brave II (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang