52

254 18 2
                                    

"mama nara"

Mendengar nama itu disebut membuat bibir haechan kelu, kedua mata nya membola takut salah dengar.

"Mama siapa?"tanya haechan untuk memastikan kembali.

Yiran tersenyum lebar.
"Mama nara papa.. nama nya mama nara"ucap Yiran.

Haechan syok berat, nama yang sama apakah orang nya juga sama? Itu yang ada di pikiran nya.

Haechan menggenggam tangan Yiran secara tiba-tiba membuat anak itu kaget. Yiran melihat ekspresi papa nya menjadi bingung.

"Papa kenapa?"

"Kamu ketemu dimana sama perempuan bernama Nara itu?"tanya Haechan.

"Mama nara mama nya Jean.. dia tinggal disebelah rumah kak Sena"jelas Yiran.

Ternyata begitu dekat jarak mereka selama ini tapi tak mampu membuat mereka bersatu. Entah harus berekspresi seperti apa yang jelas saat ini haechan bergetar sampai mengeluarkan air mata.

"Papa kenapa nangis?"

"Akhirnya.. akhirnya bisa bertemu kembali"ucap haechan.

.

.

.

Skip rumah~~~

Akhirnya Jeno pulang. Nara sangat mengkhawatirkan suami nya. Melihat raut wajah Jeno yang ceria namun tak menutupi kalau wajah itu begitu pucat. Nara pun langsung memeluk erat Jeno.

"Kenapa?"tanya Jeno.

"Kamu bikin panik!!"ucap nara dipelukan Jeno.

"Maaf ya bikin kamu panik, aku gapapa kok"ucap Jeno sembari mengelus kepala nara.

Taeyong dan Jean kebetulan muncul secara bersamaan dan melihay adegan pelukan itu. Jean dengan cepat berlari ke arah Jeno dan memeluk kaki papa nya.

"Papa"

"Eh anak papa kok belum tidur?"

Pelukan mereka terlepas. Jeno menggendong Jean.

"Mau tidur sama papa"

"Kalau gitu kita makan malam dulu ya"

"Oke, mama udah masak makanan yang enak banget"

Jeno menggendong Jean ke kamar nya untuk ganti baju sementara Nara tersenyum hangat melihat hal itu.

"Sebenarnya Jeno sakit apa? Lo pasti tau sesuatu kan bang"ucap nara ke taeyong.

Taeyong terdiam lalu menggeleng pelan.
"Gak tau, kan dia suami lo.. tanya aja dia"

"Dia juga menyembunyikan penyakit nya tapi.."tiba-tiba Nara ingat kata mertua nya kemarin soal penyakit Jeno.

"Tapi?"taeyong menunggu kelanjutan Nara berbicara tapi Nara hanya diam saja tapi raut wajah nya seperti kaget.

Nara memilih pergi ke dapur untuk memanaskan makanan sementara taeyong melanjutkan langkahnya ke ruang tv untuk menonton film.

.

.

Skip rumah sena~~~

Jungwoo kebetulan mampir kerumah Sena untuk memberikan obat herbal karena ia tau kalau Sena bekerja terlalu keras.

"Yiran gak nginap disini ya?"tanya Jungwoo.

"Enggak"

"Kenapa?"

"Apa nya yang kenapa? Dia tidak harus selalu menginap dirumah ini.. gue bukan pengasuh"

Jungwoo menatap tajam Sena.
"Gue pikir Lo suka anak kecil ternyata tidak"

Mendengar ucapan jungwoo seakan meragukan Sena terhadap kepedulian nya ke Yiran.
"Kenapa lo mikir kayak gitu? Gue suka kok..suka anak kecil"ucap Sena yang tak ingin di anggap bermuka dua.

Jungwoo pun mengiyakan tanggapan Sena.

"Selain anak kecil gue juga suka papa nya hehe"ucap Sena.

"Hah?"

"Direktur gue ganteng banget tau.. dia papa nya Yiran"kata Sena.

"Lo suka papa nya Yiran?"

"Iya"

"Ngapain Lo suka duda"Jungwoo terdengar tidak suka.

"Emang nya gak boleh?"

"Gak!"

"Bukan urusan lo ngatur-ngatur"

Jungwoo merasa sedikit kesal dengan penuturan Sena. Mungkin perasaan nya terlalu dalam jadi ia sedikit cemburu.

.

.

Skip depan rumah~~~

Sebuah mobil asing terparkir tak jauh dari depan rumah Nara. Siapa lagi kalau bukan haechan yang ingin bertemu. Setelah makan malam ia bergegas pergi hanya untuk memastikan tapi ia tak menemukan siapa pun keluar dari rumah itu.

"Kalau benar dia adalah Nara ku.. aku pasti akan membawanya kembali pulang"ucap haechan.

Ia akan kembali lagi dan tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu dan memastikan kalau itu Nara yang ia kenal atau bukan.

Be Brave II (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang