25

390 14 1
                                    

Akhirnya jeno dan taeyong sampai ditoserba terdekat dari arah rumah mereka. Semua berkat pemandu asing mereka yang ditarik secara paksa untuk menunjukkan arah jalan.

Mereka membeli banyak makanan dan cemilan. Setelah semua selesai dibeli mereka pun bersiap untuk pulang juga.

"Aku lee jeno, dia lee taeyong..Nama mu siapa?"tanya jeno ke laki-laki itu.

"Kim Jungwoo"balas nya.

"Jungwoo thanks buat arahan nya"kata jeno.

"Yoi"

Diperjalanan pulang jungwoo jalan didepan duluan, ia merasa ada yang aneh karena 2 orang sebelum nya terus mengikuti langkah kemana ia pergi. Jungwoo itu pria yang suka waspada dan berhati-hati tak heran jika dia sering mencurigai sesuatu.

"Stop!"kata jungwoo.

"Hah kenapa?"tanya taeyong.

"Apa lagi?"tanya jeno.

"Kalian ini mata-mata mafia ya?!"tanya jungwoo.

Jeno dan taeyong saling menatap lelah.

"Kenapa kalian mengikuti ku dari toserba sampai kesini?! Pasti kalian punya niat jahat! Pura-pura minta tolong supaya bisa lebih dekat dengan korban! Ngaku kalian!"kata jungwoo.

"Imajinasi mu boleh juga, coba deh dibuat novel pasti keren"kata taeyong.

"Keren ya? Hehe makasih tapi! Tapi aku bener kan?!"kata jungwoo yang pede parah kalau tebakan dia benar.

Jeno menunjuk rumah disebelah kiri nya dengan pandangan malas. Dia lelah, mengantuk dan sekarang harus berhadapan sama orang aneh.

"Ini rumah kami, gak ada alasan buat ngikutin kamu karena seperti nya arah rumah kita sama jadi pemikiran mu itu cuman angan-angan saja! Dasar anak muda jaman sekarang suka menebak-nebak"omel jeno.

Jungwoo pun kicep karena salah. Dia menyesal telah menuduh yang tidak baik ke mereka berdua jadi ia membungkuk untuk minta maaf.

"Ups! Maafkan kecerobohan ku.. Hehe jadi kalian tetangga baru kami, rumah ku tepat disebelah rumah kalian.. Sebenarnya bukan rumah ku sih tapi aku sering menginap disitu"kata jungwoo.

"Ouh, begitu ya sudah"jeno langsung masuk ke dalam rumah.

Taeyong pun menyusul setelah puas mentertawakan jungwoo dan tebakan aneh nya. Sementara jungwoo pulang dengan rasa malu nya.

.

.

Setelah makan malam selesai jean pergi masuk ke dalam kamar jeno dan nara. Dia ingin tidur bersama kedua orang tuanya untuk pertama kali dirumah baru.

"Udah gosok gigi?"tanya jeno.

"Udah tadi sama paman taeyong"jawab jean.

Taeyong sudah terbaring di kamar nya setelah selesai mencuci piring tadi sementara nara ia sedang mandi.

"Papa masih sakit ya?"tanya jean yang melihat jeno meminum beberapa obat yang ada di dalam tas.

Jeno baru ingat kalau ada jean, seharusnya ia minum tanpa diketahui orang.

"Enggak sakit, papa minum vitamin aja"kata jeno.

"Vitamin nya pasti manis, kemarin jean juga pernah minum vitamin"kata jean.

"Oh ya, bagus deh kalau minum vitamin"kata jeno sambil mengelus kepala jean.

Jeno pun merebahkan diri nya disamping jean setelah minum obat. Nara juga sudah keluar dari kamar mandi dan hendak berpakaian.

"Rumah nenek di korea kan?"tanya jean tiba-tiba.

Selama hidup nya jean baru dua kali bertemu dengan nenek nya yakni ibu dari jeno yang tinggal di korea. Sebelum nya ibu jeno yang datang ke australia untuk melihat cucu pertama nya dan kali ini jean ingin bertemu dengan nenek nya.

"Iya, besok nenek datang kesini.. Kata nya kangen sama jean"kata jeno.

"Yes! Kali ini jean bisa terus ketemu sama nenek"jean sangat bersemangat.

Kemudian nara bergabung diatas kasur. Mereka saling berpelukan dibawah selimut tebal nan lembut lalu terlelap menuju mimpi.

Be Brave II (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang