05

789 22 1
                                    

Skip pagi~~~

Jam sudah menunjukkan pukul 8 lewat tapi suami istri itu masih saja berpelukan di bawah selimut yang menutupi tubuh mereka yang tanpa busana.

Jeno yang bangun duluan memilih tak membangun kan nara yang masih terlelap pulas di pelukan nya.

Apa ingatan nara mulai muncul ya? Gue jelas-jelas dengar tadi dia manggil chan.. Tapi kenapa tiba-tiba begini, aishh!! Bikin beban pikiran aja..-Jeno.

Nara mulai sadar ia menguap lalu membuka kedua mata nya dan sudah ada pemandangan wajah tampan sang suami yang menjadi vitamin setiap hari setelah bangun pagi.

"Gimana? Masih capek ya?"tanya jeno.

"Lumayan..."jawab nara.

"Kalau masih capek tidur aja lagi"

"Aku kan kerja, kamu juga kerja.. Harus bangun buat bikin sarapan"nara melirik jam nakas.

"Aku kerja dirumah hari ini.."

"Ya ampun! Udah jam 8 lewat, aku bakal telat nih kalau gak bangun.."

Nara hendak mendudukkan diri nya tapi pelukan jeno malah mengerat.

"Kenapa? Aku harus kerja loh.."kata nara.

"Masih pengen peluk-peluk.."

"Nanti aku telat jen, belum masak sarapan lagi nih.."

"Biar aku yang masak hari ini"

"Tumben?"

"Ya kan kamu pasti masih kesakitan gara-gara semalam, jadi biar aku aja yang masak.."

"Kamu sih main nya kasar.."kata nara sembari mencolet hidung mancung Jeno.

"Kasar ya? Maaf deh, besok-besok aku main nya lembut.."

"Hmm, gak yakin aku tuh.."

Brak
Brak

Tiba-tiba pintu kamar mereka diketuk dari luar.

"Papa... Mama... Jean udah bangun loh..."teriak jean dari luar sembari mengetuk pintu kamar.

Nara sama jeno langsung kaget.
"Ya ampun ada jean.. Aku gak pakai baju ini.. Kamu minggir ih aku mau ke kamar mandi.."kata nara.

"Iya..iya.."

Jeno terkekeh melihat nara yang berlari bak anak kecil yang tak berbusana. Jeno bangkit lalu memakai pakaian nya yang ada di lantai sebelum akhirnya membukakan pintu untuk Jean.

"Waduh, tumben Jean bangun pagi.."kata Jeno, dia menggendong Jean.

"Jean bangun karena haus"

"Udah minum?"

"Udah, Jean ambil sendiri tadi.."

"Wah pintar ya anak papa bisa ambil minum sendiri.."

Jeno membawa Jean ke atas kasur, mereka duduk saling berhadapan.

"Mama mana?"tanya Jean.

"Lagi mandi tuh di kamar mandi.."

Jeno menciumi kedua pipi Jean karena tak tahan melihat pipi gembul itu.

"Papa cium Jean terus nanti pipi nya hilang loh.."omel Jean.

"Aduh pipi Jean gak akan hilang kemana-mana kok, masih ada tuh.."

"Sini Jean cium papa.."

Cup
Cup
Cup

Jean tak mau kalah menciumi wajah Jeno.tak lama kemudian nara keluar dari kamar mandi.

"Loh Jean udah bangun nak, sini cium mama.."kata nara.

Dengan senang hati Jean menghampiri nara dan mencium kedua pipi nara.

"Mama wangi.."kata Jean.

"Iya dong mama kan udah mandi, Jean mandi juga ya"

"Papa wangi gak?"tanya Jeno.

Jean menggeleng.
"Papa bau, kan belum mandi sama kayak Jean.."kata Jean yang mengundang gelak tawa kedua orang tua nya.

"Ya udah kita mandi berdua yuk.."Jeno mengangkat Jean dan membawa putra nya ke kamar mandi.

Mereka berdua mandi bersama sementara nara bersiap untuk pergi bekerja. Pekerjaan nara adalah designer di sebuah butik. Sebenarnya jeno melarang nara untuk bekerja tapi karena nara suka bosan dirumah jeno pun tak bisa melarang, kini kontrak bekerja nara tinggal sebulan lagi.

Be Brave II (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang