Epilog

178 51 0
                                        

Sore ini Nadine mengunjungi Alana di rumah sakit, setelah mendengar jika Alana sempat koma, Nadine merasa khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini Nadine mengunjungi Alana di rumah sakit, setelah mendengar jika Alana sempat koma, Nadine merasa khawatir. Memutus hubungan sepihak merupakan hal bodoh yang hanya dilakukan manusia bodoh pula.

Fathur juga ada di sana, menemani kekasihnya setiap saat. Nadine tersenyum melihat hubungan keduanya baik-baik saja.

"Kak, aku beli novel terbaru, ini semua buat kakak," ucap Nadine sembari menyerahkan tiga buah novel remaja keluaran terbaru.

Alana tersenyum senang. "Makasih banyak, ya, Dine," ucapnya.

"Iya, Kak,"

Mereka berbincang ringan dan tidak membahas hal yang menyakitkan. Yang ada hanya keceriaan dan kebahagiaan saja.

Sesekali tawa mereka terdengar. Semua itu membutuhkan usaha dan kesabaran, tidak ada yang instan di dunia ini. Semua murni karena usaha dan kerja keras.

Nadine cukup tahu bahwa makna hidup yang sebenarnya adalah bagaimana cara kita bersyukur atas semua.

Pemberian Tuhan adalah yang terbaik untuk kita. Tidak ada yang salah entah siapa pun itu. Hanya tugas kita untuk memahami alur hidup yang beragam ini.

Nadine, Fathur, juga Alana sudah membuktikannya, bahwa apapun masalahnya, sebesar apapun masalah itu ada, jika kita mampu melewati akan terasa mudah.

Sebelum itu kita harus memiliki rasa optimis juga keyakinan yang besar pula. Agar semua sejalan dan sesuai harapan maka diperlukan usaha yang keras.
Ponsel Nadine berbunyi, ada panggilan masuk di sana.

"Bentar, ya, Kak, ada telepon masuk," ucap Nadine lalu melangkah keluar.

"Halo,"

"Gue udah di depan rumah sakit, masih lama, ya?"
Nadine tersenyum.

"Oke, gue ke sana sekarang,"

Sambungan terputus dan Nadine segera berpamitan pada Fathur dan Alana.

Di atas motor berwarna merah itu duduk seorang laki-laki yang bernama Farhan Samudra. Laki-laki yang tidak sengaja bersinggungan dalam rapat dan berakhir seperti ini.

"Udah lama, ya?"

"Lumayan,"

"Hehe, maaf deh lama, kita mau kemana sih?"

"Udah ikut aja, gue mau nunjukin sesuatu sama lo,"

"Dih, nggak usah bikin penasaran bisa nggak, sih,"

Diorama Nadine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang