Chapter 13~

15.3K 1.4K 11
                                    

Pagi yang cerah, mata hitam pekat yang indah itu terbuka karena sinar matahari yang membangunkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cerah, mata hitam pekat yang indah itu terbuka karena sinar matahari yang membangunkannya. Dia melenguh pelan karena sakit pada kepalanya. Gadis itu bangun dengan perlahan sambil mengusap matanya, berjalan menuju kamar mandi dan membasuh wajah cantiknya.

Dia menatap wajahnya dari pantulan cermin, bibirnya yang sedikit bengkak membuatnya menyerit heran. Apa semalan dia disengat tawon? Menaikan bahu acuh dan segera mandi.

Setelah berpakaian Azura keluar dari kamarnya dan berpapasan dengn Zero yang tersenyum aneh padanya.

"Napa lo liatin gue kayak gitu? Mau gue robek mulut lo itu, hah?! Senyam senyum nggak jelas!"

Bukannya menipiskan senyumnya, Zero malah tertawa. Memukul-mukul pahanya dan memegang perutnya yang sakit karena tertawa.

"Kenapa sih setan?!"

"Gimana semalam, asik nggak?" tanya Zero setelah meredakan tawanya.

"Maksud lo apasih? Nggak ngerti gue!"

"Ahahaha...!"

Zero tertawa kencang dan meninggalkan Azura yang terheran-heran dengan tingkah gila saudara. Dengan bodoh amat gadis itu berjalan turun sarapan.

_____

"Geran!"

Laki-laki yang di sebutkan namanya menoleh dengan malas. Selalu saja seperti ini, apa gadis itu tidak bosan diacuhkan? Inginnya dia menyingkirkan gadis manja itu.

"Ada apa?" tanya Geran datar.

Gadis yang bernama lengkap Putri Pricilia Parker itu tersenyum lebar. Dia merangkul lengan Geran dan mengajaknya ke kelas.

"Temenin aku ke kelas, ya?" mohon gadis itu dengan puppy eyesnya.

Geran berdecak kesal, tanpa pilihan lain dia berjalan lebih dulu, mengikuti permintaan gadis itu. Jika tidak, gadis itu akan merengek dan akan melaporkannya pada orang tua gila harta.

Putri tersenyum cerah, dia akan membuat Geran jatuh cinta padanya dan berada di bawah kendalinya. Dan dia tak akan membiarkan Geran dimiliki oleh orang lain, karena Gerandra Aditya Samuel hanyalah miliknya seorang. Jika ada yang berani, maka siap-siap saja akan menghilang dari dunia.

Sedangkan dari kejauhan, seseorang memantau mereka berdua dengan tersenyum misterius.

"Katakan selamat datang pada malaikat kematiaan mu sayang," kata orang itu dan berlalu pergi.

_____

Azura berjalan di koridor dengan perasaan berkecamuk, pipi dan telinganya sudah memerah karena mengingat kejadian semalam di mana dia dan Geran berciuman panas lalu dipergok oleh Zero.

Gadis itu mengacak surai hitanya karena frustrasi, bisa-bisanya semalam dia mabuk dan bertingkah gila seperti itu. Apa jadinya jika dia bertemu dengan laki-laki itu di sekolah? Azura menggeleng ribut. Tidak-tidak! Jangan sampai mereka bertemu! Tapi ... apakah mereka satu sekolah?

Mysterious GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang