Chapter 19~

13K 1.1K 8
                                    

Suasan di rumah sakit saat ini sangat mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasan di rumah sakit saat ini sangat mencekam. Tak ada percakapan di antara kelima orang itu, mereka hanya asik dengan pikiran masing-masih.

Tak lama kemudian, pintu operasi terbuka, dan terlihatlah seorang dokter perempuan yang baru saja keluar dari sana.

Alasya beranjak cepat menghampiri dokter itu. "Bagaimana keadaan anak saya? Baik-baik saja kan?" pertanyaan beruntun dilemparkan Alasya pada dokter itu.

Dokter bernama Mulia itu tersenyum. "Anak anda tak apa-apa Nyonya. Untung saja peluru itu tidak mengenai organ vitalnya, jadi pasien masih bisa diselamatkan," jelas dokter Mulia.

Alasya bernafas lega. "Sukurlah."

Sarah menangis dalam diam. Jika terjadi sesuatu dengan Azura, orang pertama yang dicarinya adalah si penembak dan membuat dia mati mengenaskan. Dan orang kedua setelahnya adalah Zero.

____

Sudah seminggu setelah sadarnya Azura. Hari ini gadis itu ditemani Geran dan Zero.

Azura menatap Zero yang menatap Geran. Zero menatap lekat Geran seakan tak mau lepas dari penglihatan nya.

"Zer, lo suka sama Geran?"

Pertanyaan polos itu keluar dari mulut Azura. Dia berprediksi memang Zero suka pada Geran, karena beberapa hari belakangan Zero sering menatap Geran. Apalagi tatapannya begitu intens.

Zero tersentak. "Nggaklah njing!" bantah Zero telak. Dia masih lurus, hey!

"Kenapa lo natap Geran kayak gitu banget?"

"Ck! Bukan urusan lo. Gue natap Geran kenapa lo yang sewot?" seru Zero. Dia tidak mau diejek Azura karena overprotective, menjauhkannya dari laki-laki selain dirinya.

Ceklek

"My Honey Bunny, Ozzy yang ganteng dah datang!"

Tiga orang yang berada di dalam ruangan menatap empat orang yang baru saja masuk. Kini Zero tak lagi menatap Geran, pandangannya menajam menatap Ozzy. Hubungan mereka berdua belum membaik, mungkin akan membaik jika Ozzy memutuskan untuk berhenti mendekati adiknya.

Azura sudah mulai terbiasa dengan keempat laki-laki itu, beberapa hari lalu mereka datang mengunjungi Azura bersama Geran.

"Gue bawain lo martabak manis, suka nggak lo?" tanya Sergi sambil mengeluarkan kotak martabak dari kresek.

"Wih, lo kesini bawa martabak?"

Plak!

"A-a-a-asshhh, kenapa lo pukul tangan gue?!" Juno memegang tangannya yang di pukul Ozzy.

Mysterious GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang