Chapter 16~

13.3K 1.2K 5
                                    

"Nenek, ada yang mencoba menarik perhatian kekasihku," kata seorang perempuan dengan memegang lengan neneknya manja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nenek, ada yang mencoba menarik perhatian kekasihku," kata seorang perempuan dengan memegang lengan neneknya manja.

"Hah? Siapa yang berani?" tanya wanita paru baya itu lebut.

"Seorang gadis cupu yang tak ada apa-apanya," jawabnya dengan dana tak suka.

"Baiklah, tunjukan fotonya pada Nenek dan Nenek akan menyingkirkannya untuk mu."

"Wahhh, terimakasih Nenek. Aku sayang Nenek!"

"Iya, Nenek juga sayang sama kamu. Apasih yang nggak buat cucu Nenek?"

____

Seorang laki-laki dengan topeng iblis terpasang di wajahnya. Dia mematap serius sebuah kertas di tangannya.

"Apa yang kau dapatkan, Virgo?" tanya laki-laki sembari menaikan sebelah alisnya.

"Ah, itu-"

"Apa?" potong nya cepat.

"Sebenarnya ... informasi anggota yang anda minta tak bisa didapatkan dengan mudah. Beberapa kali saya salah orang, sekali saya dapat sangat susah untuk dibuka. Saya sudah membobol tapi tetap saja tak bisa. Informasi itu sangat di jaga ketat."

Laki-laki meremas kesal kertas yang di pegangnya. "Lalu kenapa kau memberikanku KERTAS KOSONG HAH?! SETIDAKNYA KATAKAN SAJA JIKA KAU TIDAK MENDAPATKANNYA!!"

Virgo meringis. "Ma-maafkan saya, Tuan," ujarnya dengan terbata-bata.

"Dasar bodoh! Sebulan ini kau tak akan mendapatkan gaji!"

"Tapi Tuan-"

"Pergilah, kau menghancurkan moodku saja!"

"Tu-tu-tuan....."

Virgo beranjak dari hadapan bosnya dengan lesu. Dia merutuki kebodohan. "Ck! Kalau begini aku tidak bisa memanjakan juniorku. Kasihan sekali kau nak," gumam Virgo.

____

Azura menikmati angin malam dengan segelas cangkir coklat hangat dan novel di tanganya. Novel yang di pengangnya adalah novel yang dibelinya sewaktu di mall. Hampir lima puluh buah novel yang di belinya jika Sarah tak merengek untuk berhenti mengisi keranjangnya.

Saat menatap kebawah, dahi gadis itu berkerut. Di bawah sana—tepatnya dibalik pohon seseorang sedang mengawasinya. Azura menampilkan smirknya.

"Mau mengawasiku heh? Ahaha baiklah. Sampai mana kau bisa mendapat informasi ku lebih jauh." Setelahnya Azura masuk kedalam kamar dan mengunci pintu balkon.

Dia melirik komputernya yang menyala, dia bergerak cepat dan duduk di kursinya. Dia tersenyum lebar, sepertinya ada yang mencoba 'lagi' membobol identitasnya.

"Apa dia masih belum kalah? Ayo kita lihat sampai mana dia bisa!" seru Azura dan masuk dalam permainan.

Tangan lentik Azura menari di papan keyboardnya, memasukan angka-angka rumit di sana.

Sedangkan di lain tempat, seseorang berdecak. Dia kesal karena lagi-lagi dia ketahuan.

"Sial, aku ketahuan lagi! Kenapa susah sekali untuk membobol identitasnya, hah?!" serunya kesal.

Duar!

Komputernya meledak, untungnya dia sudah menjauh kala sebuah firus dikirim bertubi-tubi pada komputernya. Dia menghela nafas pasrah, sudah dua komputer miliknya yang meledak karena orang yang sama.

"Tuan, kau harus mengganti komputerku lagi," gumamnya dan beranjak pergi.

"Lain kali aku tidak akan kalah dan mendapatkan identitas mu sialan!!"

Kembali pada Azura. Gadis itu terbahak-bahak karena tertawa, dia mengalahkan lagi orang itu.

"Jika dia masih mencoba membobol informasi ku, maka siapkan komputer yang bayak."

Azura beranjak dari kursinya dengan perasaan senang, direbahkan tubuhnya di kasur king Size miliknya. Tak lama kemudian Azura masuk kedalam mimpinya.

Menyiapkan diri untuk hari esok.

Menyiapkan diri untuk hari esok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote ↖(^ω^)↗

Mysterious GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang