Chapter 22~

11.2K 1K 2
                                    

"Hentikan pertarungan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hentikan pertarungan ini."

Hening. Semua menghentikan pertarungan mereka. Seorang laki-laki dengan pandangan datar berdiri di depan mereka.

Rabbit tersenyum miring.

Srek!

Azura mencabut belatih yang tertancap pada tubuh musuhnya. Tidak mati, hanya sekarat saja, tapi jika terlalu banyak mengeluarkan darah akan mati. Azura berjalan dengan santai dan mengibas darah dibelatihnya.

"Jadi kau Leadernya?" tanya Rabbit setelah berhadapan dengan lelaki itu. Lelaki itu menatap tajam gadis yang berdiri di depannya dengan berani.

"Siapa kau yang berani membantai anggotaku?" tanyanya dengan nada tajam.

Rabbit terkekeh. "Fox, aku ubah misi. Aku akan merebut paksa Mafia Shipwreck, mereka terlalu sombong." ejek Rabbit dan di balas tawa Fox.

"Aku juga setuju dengan perkataan mu," cetus Fox.

"Apa yang-"

"Bertarunglah denganku, jika aku menang maka serahkan Mafia Shipwreck padaku," kata Rabbit memotong perkataan lelaki itu. "Dan jika kau menang, maka taruhannya adalah nyawaku. Yah, jika kau bisa saja," remeh Rabbir seraya memainkan belatih di kedua tangannya

"Kau menantangku gadis kecil?" lelaki itu tersenyum tipis. Gadis di depannya tak mempunyai takut sedikitpun.

"Tak usah banyak bacot!"

Rabbit menyerang tiba-tiba, lelaki itu refleks menghindar dengan kaget. "Cepat," batinnya.

Rabbit melempar kedua belatihnya dan mengeluarkan katana kembarnya. Dia menyeringai, dia akan merebut Mafia ini bagaimana pun caranya.

Lelaki itu kewalahan, gadis itu tak membiarkan dia menyerang. Rabbit menyerang dengan membabi buta, dengan tehniknya.

Sring!

Belatih dan katana mereka saling beradu, Rabbit menatap mata lelaki itu yang sudah terlihat kelelahan. Begitu juga dengan lelaki itu, dia menatap mata Rabbit yang hanya ada kilat semangat di sana.

"Dia serius dengan perkataannya," batinya dan mendorong tubuh Rabbit menjauh.

Prak!

"Rabbit! Apa yang kau-"

"Topeng itu sedikit menganggu penglihatanku," potong Rabbit kala Fox hendak melakukan protes.

Rabbit membuka topengnya dan membuang sembarangan. Untung saja dia memakai cadar hitam tadi, sudah di perkirakannya kalau cadar yang ia pakai akan berguna.

Pertarungan dilakukan cukup lama. Kedua orang itu tak ada yang mau mengalah, tak ada yang mau melerai. Mereka takut nantinya mereka yang kena imbas, lebih baik mereka menonton dan menunggu siapa yang menang dalam pertarungan.

Mysterious GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang