Chapter 18~

13.3K 1.2K 7
                                    

Janlup tandain typo ya ges ya (○゚ε゚○)

"ARGH!! Bisa nggak sih lo nggak usah ngikutin gue mulu?! Jengah tau nggak?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ARGH!! Bisa nggak sih lo nggak usah ngikutin gue mulu?! Jengah tau nggak?!"

Azura menatap aneh Zero yang akhir-akhir terus mengikutinya, apalagi sikap Zero yang sudah mulai overprotective padanya.

"Nggak. Gue nggak bisa jauh dari lo," kata Zero yang terkesan tidak acuh, tapi dalam hatinya was-was.

"Bangsat! Ngeri gue tau nggak?! Pergi lo setan!" Entahlah, sudah berapa kali Azura mengumpat dalam beberapa hari ini. Niatnya ingin membuat Zero kesal, malah dirinya yang dibuat kesal oleh anak itu.

Gadis itu tak lagi menghiraukan Zero, bagaimana pun dia mencoba mengusir Zero dari sisinya, tetap saja laki-laki tak mendengarkan. Seakan tuli dengan teriakan Azura dan hanya fokus menjaga gadis itu dari para lelaki yang mendekat pada Zalin-nya.

"Weh, ada apaan nih? Tumben kalian berdua pagi-pagi. Biasanya lo udah ilang duluan Zer," kata Sarah yang tiba-tiba muncul dan langsung merangkul pundak Azura. Memang, beberapa hari ini gadis itu tak ada di sekolah. Entah apa yang dilakukan gadis itu, dia terlalu sibuk walaupun kadang kesibukannya tak penting.

Tak ada jawaban dari Azura mau pun Zero, kembar itu sama-sama diam. Sarah mendesah, satu masalah belum terpecahkan ada lagi masalah baru. Maksud Sarah adalah masalah Zero yang sering menggoda Azura beberapa hari yang lalu.

"Si Zero kenapa nempelin lo, Ra?"

"Nggak tau. Dia tiba-tiba jadi bodyguard gue," jawab Azura malas.

Sarah hanya mengangguk saja, nanti dia akan mencari tau.

Akhirnya sampai juga di kelasnya, Azura bisa bernafas lega. Zero berpisah dengan dirinya di tengah jalan, Zero di kelas XI IPA 1, Azura dan Sarah XI IPA 2.

____

Azura duduk di kursi kantin bersama Sarah. Gadis itu fokus pada novelnya sedangkan Sarah pada makannya.

"Ada yang ngelihatin lo, Ra," kata Sarah dan melanjutkan makannya seakan tak tau apa-apa.

"Hm. Gue tau, dia ngincer gue," balas Azura. "Dia udah mantauin gue dari tadi malam."

"Lo diintai sama dia? Penggemar lo kali," ujar Sarah seraya meminum minumannya.

"Nggak tau juga."

Sarah dan Azura kembali pada kegiatan masing-masing menghiraukan orang yang mengintainya.

Azura melirik dengan ekor matanya, dapat dia lihat seseorang itu memegang sebuah pistol. Jarak Azura dan seseorang itu agak berjauhan. Mereka terpisah karena adanya dinding setengah kantin juga beberapa pohon mangga, jadi orang itu tak terlalu nampak.

Mysterious GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang