Hybrid

2.4K 155 5
                                    

Request by Jibootyminie

.
.
.
Park Jimin baru saja pulang dari tempat kerjanya. Jimin bukan orang kaya namun hanya orang sederhana yang semuanya mencukupi biaya hidupnya. Dirinya tinggal sendirian selama 3 tahun, orangtuanya tidak tau dimana karena selama ini Jimin tinggal bersama neneknya. Dan 3 tahun lalu neneknya meninggalkan karena kecelakaan.

Jimin pulang siang hari ini karena bos nya meliburkan karyawannya sampai besok, jadilah Jimin disini berada di taman belakang rumahnya. Dirinya akan menikmati hari liburnya itu walaupun sebentar.

Jimin berjalan di taman itu sampai dirinya mendengar suara dari semak-semak. Saat mendekat, Jimin menemukan kelinci yang kakinya terluka. Jimin menggendong kelinci itu dan membawanya ke dalam rumah untuk di obati.

"Nah kelinci yang lucu, dari mana asal mu? Kenapa kau bisa terluka?"ucap Jimin.

"Karena kau terluka, jadi kau tinggal disini untuk sementara waktu sampai kakimu sembuh dan majikan mu yang mencari mu. Aku akan merawat mu."ucap Jimin sambil mengelus kelinci itu.

"Kau lapar tidak? Oh ya, namamu siapa? Bagaimana jika aku panggil kookie saja?"ucap Jimin lagi dan kelinci itu memberikan respon setelah lama diam.

"Kau menyukai nama kookie? Hihihi kookie, kenalkan aku Jimin."ucap Jimin sambil mengangkat lalu mencium hidung kelinci itu.

Seketika kelinci itu berubah wujud menjadi seorang pemuda tampan yang tak memakai pakaian sehelai benang pun. Jimin refleks memekik dan menutup matanya sambil memundurkan tubuhnya.

"Kau ini siapa? Kenapa bisa berubah? Kau siluman kelinci?"ujar Jimin.

"Aku suka nama kookie, terimakasih karena sudah mengobati lukaku."ucap kookie.

Jimin mengintip dari celah jarinya yang terbuka dan sempat terperangah melihat kookie yang tampan, pemuda di depannya itu sangat sangat tampan seperti seorang pangeran.

"Aku tau aku tampan jadi jangan melihatku seperti itu, nanti kau jatuh cinta padaku bagaimana?"jahil kookie.

Jimin tersentak, "Ya, k-kau ini apa? Telinga mu itu."

"Aku hybrid Jimin, aku bisa berubah kapanpun aku mau tapi jika ada yang mencium hidung ku, aku akan berubah otomatis."ujar kookie.

"Hybrid?"tanya Jimin dan kookie mengangguk.

"Namaku Jungkook tapi aku juga suka dengan nama kookie itu."ucap Jungkook sambil tersenyum.

Jimin terdiam sebentar saat melihat senyuman Jungkook, Jimin langsung mengangguk, "kau sudah makan?"tanya Jimin.

"Sudah tapi aku lapar lagi hehe."ucap Jungkook sambil terkekeh.

"Kau ingin makan apa? Wortel?"tanya Jimin dan Jungkook mengangguk.

"Oh astaga, aku lupa kau tidak memakai baju."pekik Jimin sambil kembali menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Jungkook tertawa melihat Jimin.

"Kenapa Jimin? Kau tergoda dengan tubuhku yang berotot ini?"goda Jungkook.

"T-tidak, enak saja."gumam Jimin.

"Lalu kenapa kau menutup wajah mu?"

"A-aku.. aku akan membawa baju untuk mu."ucap Jimin lalu kabur dari hadapan Jungkook.

Jungkook tertawa dan mengikuti Jimin dengan kakinya yang berjalan pincang. Saat masuk ke dalam kamar, Jungkook melihat Jimin sedang meloncat untuk menggapai baju di lemari bagian atas.

Jungkook kembali terkekeh melihat Jimin yang tak sampai itu, Jungkook berjalan mendekat lalu mengambil baju yang akan di gapai oleh Jimin dengan Jimin yang tersentak karena dirinya berada di kungkungan Jungkook.

[END] GWAENCHANH-A? 2 || KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang