Part 7 : Terima

457 48 9
                                    

Bismillah..

Hai kembali lagi nih, Jangan lupa kasih vote dan komennya ya!
TerimaKasih:)


Dengan segala paksaan dari Nino, Sarah maupun Devan, Ratu akhirnya terpaksa keluar menemui keluarga Alvaro. Posisi dirinya juga masih tidak berani melawan Nino, karena Nino benar benar sangat marah padanya tadi.

Setelah selesai makan malam bersama kini dua keluarga itu sedang asik mengobrol di ruang keluarga milik Devan.

Ratu lebih banyak diam, sesekali ia menanggapi jika di ajak bicara, bagaimana tidak diam ia masih merasakan kesal, marah, sedih jadi satu karena kejadian siang tadi.

"Ratu, sayang jadi bagaimana apakah kamu menerima nya." ucap Wirda tiba tiba menyadarkan lamunan Ratu.

Ratu bingung dengan pertanyaan Wirda yang menurut nya aneh.

"Maaf tante nerima apa ya?" pertanyaan yang menurut Ratu sedikit ambigu.

Wirda menggenggam tangan Ratu yang memang mereka duduknya sampingan.

"Kamu dari tadi ngelamun sayang."

"Ada apa, kamu lagi ada masalah."

Ratu buru buru menggeleng kan kepalanya "Ngegak tan, Ratu hanya gak fokus aja dari tadi, maaf."

Wirda hanya mengangguk, lalu ia menatap suaminya agar berkata lagi.

"Baik Ratu om ulangin lagi ya."

"Ratu kedatangan om dan sekeluarga kemari ingin menlanjutkan tahap perjodohan yang alm.kakek kamu lakukan ke tahap lamaran, kamu sendiri sudah tahu betul kenapa kita menjodohkan kalian."

"Jika kamu menerima lamaran ini, pernikahan antara kamu dan Alvaro akan di adakan seminggu lagi."

Ratu menatap Faris terkejut "Kenapa pernikahannya cepat sekali om?"

"Ini semua sudah keputusan yang terbaik menurut kita." jawab Devan.

Ratu beralih menatap Devan

"Abang kamu yang menentukan, dan kami sepakat karena yang abang kamu tentukan memang sudah yang terbaik."

Ratu kini beralih menatap Nino dengan pandang an kecewa, ia tahu maksud abangnya ini, karena jika seminggu lagi sama saja bertepatan dengan Bintang akan pergi ke Amerika.

"Fya rasa Bintang gak pernah ada salah sama abang, tapi kenapa abang sampai seperti ini, Jahat!" jerit batin Ratu.

Nino yang di pandang Ratu hanya acuh, tak bawa pusing, toh ini juga untuk kebaikannya pikir Nino.

Wirda kini tak hanya menggenggam tangan Ratu saja, tetapi tangan ia yang satunya digunakan untuk mengelus kepala Ratu lembut.

"Jadi bagaimana sayang."

Ratu menatap satu persatu keluarga nya, tetapi yang Ratu tatap tak merespon.

"Jika gue nolak malah bikin mereka makin kecewa." batin Ratu

"Sebenernya si ka Alvaro, baik, ganteng juga." pikir Ratu dalam hati.

"Tapi perasaan gue sama Bintang gimana." sambungnya dalam hati.

Lalu Ratu mengangguk "Iya Ratu terima."

Sarah yang awalnya murung lalu menatap Ratu tak percaya "Kamu serius fya?"

Ratu hanya kembali mengangguk.

Sarah lalu memeluk Ratu dari samping, posisi Ratu memang di antara Sarah dan Wirda.

(1) ALRA [RatuKiesha DJS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang