Part 20 : Manja-nya Alvaro

585 50 8
                                    

Bismillah..

Kalian seneng gak si double update kaya gini?

••••

Ratu di buat jengah dengan sifat Alvaro yang sangat susah sekali minum obat, tapi selalu mengeluh bilang sakit.

"Anak kecil aja gak kaya gini ka Alvaro!" ucap Ratu dengan gemas saat Alvaro terus merengek.

Keadaan Alvaro bukannya membaik malah sedikit parah. Saat Ratu maupun Alvaro sudah tertidur, tengah malamnya Alvaro terbangun dengan keadaan tubuh agak panas.

Pagi nya Ratu dengan segera meminta bantuan Wirda mertuanya, ibu dari Alvaro untuk memanggil dokter agar mengecek keadaan Alvaro.

Kenapa Ratu meminta bantuan dari Wirda? Kenapa bukan dirinya saja yang menelfon? Jawaban karena Ratu tahu jika keluarga Alvaro ini memiliki dokter pribadi dan Ratu meminta wirda yang menghubungi nya karena diri nya tidak tahu nomer dari dokter tersebut.

"Sayang pusing, dingin juga." ngeluh Alvaro kesekian kalinya.

Ratu menghela nafasnya "Makannya ini minum obat kaka sayang."

"Tadikan kata dokter harus minum obat kalau mau sembuh." sambung Ratu.

Alvaro menggeleng pelan "Gak mau, pahit."

Ratu memutar bola matanya jengah, ngeluh sakit tapi gak mau minum obat, gede doang badan otak nggak! , gerutu Ratu dalam hati.

"Gak pahit, ini kan ada air teh." ujar Ratu yang sudah sangat kesal gemas dengan sikap Alvaro.

"Lagian kaka udah gede, gak seharusnya kaya anak kecil!" ujar Ratu kembali.

Alvaro tetap saja menggeleng, kemudian dirinya memeluk pinggang Ratu dan menyembunyikan wajahnya di perut sang istri.

Ratu mengelus kepala Alvaro dengan lembut, ini pertama kalinya bagi Ratu merawat Alvaro yang sedang sakit.

"Sayang." lirih Alvaro.

"Hm." balas Ratu dengan dehem.

"Haus." ujar Alvaro seraya mengangkat sedikit kepala agar bisa melihat wajah cantik sang istri.

Ratu mengangguk lalu membantu Alvaro agar terduduk, setelah itu ia mengambil gelas yang berisi air putih yang tadi ia sudah siapkan di meja samping tempat tidur.

"Sayang maaf ya kalau aku ngerepotin kamu." kata Alvaro sesuai meneguk minumnya.

"Kenapa ngomong gitu."

"Kaka sama sekali gak bikin aku repot."

"Ini udah kewajiban aku sebagai istri, jadi jangan ngomong kaya gitu lagi."

Ratu tak habis fikir, bisa bisanya Alvaro berkata seperti itu.

Beberapa saat hening, hingga tiba tiba terdengar suara bell rumah yang berbunyi.

"Ka aku lihat dulu ya siapa yang datang." izin Ratu pada Alvaro.

Alvaro yang sedang memeluk Ratu rada tidak ikhlas jika harus melepaskan pelukannya, ya tapi dia bisa apa, di rumah ini hanya ada dirinya dan Ratu, dan satu satpam yang terkadang juga suka menjadi supir.

Ratu berjalan keluar kamar setelah Alvaro melepaskan pelukan, tidak lama kemudian dirinya kembali lagi dengan seseorang yang mengikuti nya dari belakang.

Alvaro yang melihat orang tersebut memutar bola matanya malas. "Bunda ngapain kesini."

Iya itu yang datang Wirda, ibunda Alvaro, ibu kandung Alvaro, mertua Ratu.

(1) ALRA [RatuKiesha DJS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang