#63. 민윤기 - END

813 54 9
                                    

Suasana desa yang sangat damai, rumah tua milik nenek Michan masih terawat dengan baik, keluarga Areum pastinya yang secara rutin merawat rumah itu agar tetap layak untuk ditinggali.

"Bibi tadi sudah mengantarkan sarapan, punyamu sudah aku tata diatas meja" Pesan Michan kepada Mijon yang masih berada didalam selimutnya.

"Pagi sekali, apa kau tak ingin aku temani ?" Gumam Mijon masih setengah ngantuk sambil mengintip Michan yang sedang berdiri diambang pintu.

"Aku ingin pergi sendiri, makanlah dulu baru tidur lagi" Ucap Michan sambil tersenyum, setelah itu bergegas keteras untuk memasang sepatu.

Pertengahan bulan April, tepat pada hari ulang tahunnya dan juga merupakan hari kematian kedua orang tua Michan, sejak tahun kemaren dirinya sudah berjanji akan sering berkunjung walau tidak akan merayakan moment ulang tahun.

"Eomma, Appa. Aku datang" Ucap Michan saat baru saja tiba didepan makam kedua orang tuanya.

Michan membentangkan karpet, meletakan beberapa macam sajian dan mulai memberi salam kepada kedua orang tuanya, setelah itu dirinya duduk sambil menikmati pemandangan dari atas bukit yang menghadap desa tempat mereka tinggal.

"Eomma... Appa, Soobin akhirnya debut, nama grubnya TXT, aneh sekali bukan ?. Bocah itu akhirnya bisa mewujudkan impiannya, apa kalian melihatnya dari atas ? kami berdua tumbuh dengan baik" Michan memandang langit sambil memeluk kedua kakinya.

"Usiaku sudah 24 thn, sungguh perjalanan hidup yang berat... tapi kalian lihat kan ? selalu ada orang-orang baik yang membantuku. Aku sungguh bahagia sekarang" Air mata Michan mulai mengalir membasahi pipinya, tapi hanya terukir senyum diwajahnya.

"Aku akan menyelesaikan pendidikanku dengan baik, setelah itu bekerja dengan giat, Soobin juga melakukan hal yang sama, bocah itu sedang masa-masa sibuk, jadi dia hanya bisa menitip salam untuk kalian. Katanya dia akan meluangkan waktunya tahun depan"

Setelah itu Michan hanya terdiam memandang langit, sungguh hari ini sangat cerah hingga dirinya dapat menikmati langit biru dengan beberapa awan yang berpola unik diatas sana.

Entah sudah berapa lama Michan mulai berbaring didepan makan orang tuanya, bahkan matahari yang semakin tinggi mulai menjadi terik, cahayanya merembes masuk disela pepohonan.

"Apa kau berencana bermalas-malasan seharian disini ?"

Tiba-tiba terdengar suara yang sukses menyadarkan Michan dari lamunanya, matanya membulat saat menangkap sosok yang tiba-tiba muncul dari balik pepohonan, sungguh dirinya sedikit tidak menyangka dengan kehadiran Yoongi yang tiba-tiba.

"Bagaimana kau tau aku disini ?" Tanya Michan sambil sedikit menyingkir, agar Yoongi yang baru saja datang bisa memberi salam kepada orang tuanya.

Tidak ada jawaban apapun, Michan juga hanya memandang diam Yoongi yang sedang sibuk memberi salam sambil berdo'a, "Lama sekali, apa yang dia sampaikan ?" Batin Michan.

Setelah menyelesaikan salamnya Yoongi duduk menghadap Michan, menatapnya tajam dengan segala kerinduan yang ada dihatinya, "Apa kau masih marah padaku ?" Tanya Yoongi datar.

"Tidak" Sanggah Michan cepat sambil memutar badannya menghadap sisi kanan untuk menghindari pandangan Yoongi.

"Kalau tidak, kenapa tidak kabari aku jadwal penerbanganmu ?" Yoongi masih menatap Michan lekat, hingga gadis itu mulai merasa risih.

"Bukankah kau sibuk, jadi untuk apa aku mengabarimu" Pekik Michan kesal, tapi tiba-tiba terdiam karena Yoongi memeluknya erat.

"Aku rindu, rindu sekali... kau benar-benar gadis jahat" Bisik Yoongi pelan sambil memeluk Michan, gadis itupun mulai membalas pelukan Yoongi.

Satisfy Friends || Min Yoon Gi  [ 민윤기 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang