Bab 32

6.5K 254 0
                                    

Zahra Jasmine, perempuan berusia 23 tahun. Berasal dari keluarga menengah ke bawah, nyaris kekurangan.

Dibesarkan hanya dengan orang tua tunggal membuatnya harus menelan segala hinaan tentang statusnya. Selama ini, ia bahkan tidak pernah tahu siapa ayahnya. Bagaimana rupanya dan masihkah hidup atau sudah mati.

Zahra dan kedua adiknya sudah terbiasa dengan hidup serba kekurangan. Bahkan semenjak ibunya diketahui telah pensiun dari pekerjaannya di kantor, Zahra dan kedua adiknya kerap kali kekurangan hanya sekadar untuk makan.

Setelah lulus SMA, Zahra tidak melanjutkan pendidikan karena biaya yang tidak dimiliki. Bekerja di salah satu restoran sebagai pelayan adalah awal pertemuannya dengan Alfan Fatih Herlambang.

Awalnya Zahra tidak pernah berharap untuk memiliki hubungan lebih dengan Alfan. Karena ia sadar bahwa status sosial mereka berbeda.

Tapi wanita mana yang tidak akan luluh dengan segala perhatian dan kebaikan Alfan. Lelaki itu sering datang padanya dengan berbagai barang kebutuhan yang diperlukan. Bahkan tak segan Alfan selalu memberikannya uang untuk menutupi kebutuhan keluarganya.

Kemudian selang beberapa bulan kemudian, Zahra menutup diri dengan hijab. Jatuhlah semakin dalam Alfan pada Zahra yang semakin terlihat luar biasa di matanya.

Seorang perempuan pekerja keras yang menjadi tulang punggung keluarga. Sikap lembut, baik dan shalihah yang selalu ditunjukkan membuat Alfan tidak lagi memiliki perasaan ragu bahwa Zahra adalah yang terbaik untuk menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya kelak.

Namun rintangan datang dari keluarga Alfan yang menolak setuju dengan pilihan putranya. Bahkan ancaman demi ancaman harus dilontarkan keluarganya agar Alfan menjauhi Zahra.

Baik Alfan atau Zahra tak pernah tahu apa yang menjadi alasan penolakan tersebut.

Zahra yang sudah terlanjur bergantung dengan Alfan tidak mau begitu saja kehilangan lelaki tersebut. Alfan bagaikan tambang emas yang bisa menjadi sumber penghidupan bagi keluarganya.

Hubungan jarak jauh itu hanya bertahan selama beberapa bulan. Setelah Alfan dipindahkan kembali ke Bandung, lelaki itu nekat menikahi Zahra walau hanya di bawah tangan.

Zahra awalnya menolak. Tapi ia tidak bisa melepaskan Alfan begitu saja. Hingga ia setuju menjadi istri sirinya.

Bagi Zahra, apa pun akan dilakukan untuk membuat kehidupannya lebih baik. Termasuk menggadaikan harga dirinya sebagai wanita.

Setelah perjalanan panjang yang dilalui, Zahra tidak akan mudah menyerah begitu saja.

Bagi Zahra, apa pun yang terjadi ia tidak akan melepaskan Alfan. Ia mencintai Alfan, namun rasa cintanya tidak lebih besar dari keinginannya untuk menaikkan status keluarganya. Hanya itu.

Menikah dengan Alfan adalah awal dari kehidupannya menjadi lebih baik. Ia tidak pernah lagi kekurangan uang, bahkan semuanya terpenuhi tanpa ia harus bekerja.

Setelah mengetahui Alfan menikahi perempuan lain. Zahra marah, ia murka dengan apa yang terjadi. Bisa-bisanya ia masih berstatus istri siri sementara Alfan menikahi perempuan lain.

Beberapa kali Zahra lepas kendali hingga Alfan menatapnya dengan curiga. Tidak boleh. Ia tidak boleh terlihat mencolok. Alfan tidak boleh tahu bahwa selama ini ia hanya berpura-pura. Mengenakan topeng malaikat untuk menutupi sisi lain dirinya.

Zahra Jasmine, perempuan muda yang nyaris tanpa ambisi berubah menjadi sosok yang penuh obsesi hanya demi mencapai tujuan tinggi.

✿✿✿

Nama Bulan semakin dikenal. Melambung di beberapa majalah fashion dan berita infotainment.

Butiknya juga berimbas semakin ramai pelanggan. Mulai dari kalangan pejabat, sosialita dan beberapa selebriti papan atas.

ISTRI DI ATAS KERTAS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang