"HEH!" teriak seorang lelaki menghadang sang perampok, terjadi percekcokan antar dua lelaki yang saling memukul satu sama lain itu.
Bugh
Bugh
April meringis melihat lelaki itu dengan gampangnya melawan perampok itu, perampok itupun pasrah lalu mengembalikan tas April ke tangan pria itu.Perampok itu langsung berlari jauh entah kemana. Lelaki itu berjalan, April tersenyum menunduk setelah melihat lelaki itu, lelaki yang ia temui saat kemarin.
"Haikal!" teriak Afrizal sambil berlari ke arah Haikal.
Afrizal menatap tas selempang berwarna putih itu, lalu menatap ke arah gadis yang ada di depan hadapan Haikal.
"April?" gumam Afrizal.
"Eh elo Zal?!"
Haikal mengernyit heran melihat sang abang dan gadis yang ada di hadapannya ini.
"Nih tas-nya!" Haikal menyerahkan tas itu.April pun menyambut, tangannya gemetaran.
"Ma-makasih," ucapnya terbata-bata. Haikal mengangguk cepat."Abang kenal sama dia?" tanya Haikal sambil menatap April lalu beralih menatap ke arah Afrizal.
"Iya abang kenal," sahut Afrizal datar tanpa menjelaskan panjang lebar bagaimana bisa kenalnya.
"Kalian bersaudara?"
"Iya, ini abang gue, abang kandung gue." tunjuk Haikal ke arah Afrizal.
"Kenalin gue Haikal!" Haikal mengulurkan tangannya, tetapi Afrizal kembali menarik tangan Haikal.
"Gak boleh pegang, sebelum halal!" ketus Afrizal.
"Gue April!" balas april sambil menangkup kan kedua telapak tangannya.
"Hehe iya," cengir Haikal lalu ikut menangkup kan kedua telapak tangannya.
"Nah cewek ini bang, yang kemarin kata aku ngeselin!" bisik Haikal.
"Emang dia ngeselin!" Afrizal membalas dan berbisik ke telinga Haikal, lalu Haikal terkekeh, Afrizal pun ikut terkekeh.
"Kalian ghibah-in gue?" heran April.
Afrizal dan Haikal bertatapan satu sama lain, lalu Haikal tertawa terbahak-bahak, tetapi Afrizal tidak tertawa sedikitpun.
"Gue sama abang gue gak ghibah lo kok.""Adek dan abang sama aja, nge-se-lin!" eja April lalu berjalan ke arah depan, kedua lelaki itu lantas mundur seketika.
"Ngapain kalian mundur?"
"Lo mau ngapain kita?!" pekik Haikal.
"Ya gue jalan mau pulang, kalian halangin jalan gue!" Afrizal dan Haikal pun lantas menepi dan memberikan jalan untuk April lewat.
"Permisi, gue mau pulang, Assalamu'alaikum." Pamit April sambil berjalan pelan, Afrizal dan Haikal pun mengangguk lalu menyahut salam.
"Kita antar aja bagaimana?" tawar Haikal.
April terhenti langkahnya, lalu membalikkan badannya.
"Gak usah, ngerepotin aja!" tolak April, lalu melanjutkan jalannya.April sampai ke rumah setelah Azan magrib berkumandang, dirinya menaruh kue yang dia beli ke dalam kulkas sebentar, lalu gadis itu melaksanakan shalat.
---
"Kalau lo gak bisa terus-terusan mengerjakan semua tugas gue, mending kita putus!" ucap Vano.
"Gak gue gak mau putus, gue sayang sama lo Van!" tukas Asheylla.
"Kalau lo sayang sama gue, harusnya lo bisa mengerjakan tugas sepele ini untuk gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Surgaku
Short StoryMenceritakan tentang kisah cinta seorang laki-laki yang paham agama kepada seorang perempuan yang sangat bandel dan baginya wanita itu berbeda dengan wanita yang pernah ia temui sebelumnya. Nama lelaki tersebut ialah Afrizal yang sering disebut Riz...