Kedua sahabat yang tengah berada di taman dekat sekolah, yaitu April dan Sofia.
"Udahlah Pril, keputusan kamu itu baik untuk melepaskan Vano.""Tapi Fi-"
"Nanti juga kamu terbiasa tanpa Vano, lagian ya Vano sama kamu aja udah beda keyakinan, mana bisa bersama Pril." Nasehat Sofia untuk menenangkan April.
"Ikhlasin aja, mungkin ini udah yang terbaik."
"Jadi sekarang, kamu fokus aja Pril perbaiki diri, karena ya Pril, perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, begitupun sebaliknya Pril."
April sekarang mengerti, kenapa semuanya terjadi pada dirinya.
"Lagian ya Pril, kok kamu mau aja dimanfaatkan kayak gitu."April hanya terdiam tak tahu mau membalas apa.
"Yaudah Pril, yang penting sekarang kamu udah berubah. Ingat ya Pril, Allah memberikan ujian kepada kamu, karena Allah tau kamu mampu melewati ujian itu, Allah masih sayang sama kamu Pril, kalau Allah lihatkan kamu masih terjerumus dalam dosa, Allah gak menegur, berarti Allah sudah murka Pril."April meneteskan air matanya, Sofia menegang kedua tangan April.
"Habis ini, kamu berubah ya. Janji jangan pacaran lagi!"April mengangguk. Sofia pun tersenyum senang lalu memeluk April dengan senangnya, Sofia bersyukur April masih dibukakan hatinya untuk berubah menjadi lebih baik.
Sofia adalah sosok sahabat April yang selalu ada dikala susah maupun senang. April beruntung bertemu dan mempunyai sahabat seperti Sofia, yang mengingatkannya akan kebaikan.
---
"Bunda...." Akhirnya terdengar teriakan ceria dari makhluk bulan itu, setelah tiga hari April tak banyak omong karena meratapi kesedihannya.
April di sekolah, sekarang terlihat biasa-biasa aja terhadap Vano maupun Asheylla. Dirinya banyak menghabiskan waktu bersama Sofia, Sofia mengajarkan banyak hal kepada April.
April sekarang terlihat berbeda dari sebelumnya, Yuda senang melihat perkembangan sang anak, begitu pula dengan Syahila dan bunda mereka sangat bahagia melihat April banyak berubah walaupun masih belum banyak yang berubahnya.
"Bunda!!" pekik April.
"Ya Allah April, ada apa nak teriak-teriak?"
"Bagus gak baju yang April beli?!" gadis itu berputar-putar memperlihatkan bahwa baju yang ia beli sangat bagus, baju gamis yang lebar sehingga tak memperlihatkan lekuk tubuhnya.
"MasyaAllah sayang, bagus banget. Emang mau kemana pake baju bagus kayak gitu?"
"Mau healing bun, tau gak sih healing istilah anak muda sekarang."
"Healing kemana emang?"
"Yaa... Gak jauh si bun, di taman mini aja mau cari udara segar juga."
"Yaudah hati-hati ya sayang!"
April mengangguk dan menyalami punggung tangan sang bunda, lalu dirinya pergi ke sebuah taman yang dirinya maksud.
Dirinya berjalan sambil mengambil gambar keindahan di taman itu, baik dari bunga, pohon, ataupun taman bermain di samping taman itu.
"Kak beli bunganya kak," ucap anak kecil yang menjual setangkai bunga.
April tersenyum lalu mengambil uang yang ada di tas-nya.
"Berapa dek?""Satunya sepuluh ribu aja kak," anak kecil itu memberikan beberapa warna bunga untuk April pilih.
April memilih bunga mawar berwarna merah, lalu ia mencium aroma wangi dari bunga itu, April pun memberikan selembar uang dua puluh ribu kepada si adek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Surgaku
Historia CortaMenceritakan tentang kisah cinta seorang laki-laki yang paham agama kepada seorang perempuan yang sangat bandel dan baginya wanita itu berbeda dengan wanita yang pernah ia temui sebelumnya. Nama lelaki tersebut ialah Afrizal yang sering disebut Riz...