Part 39

811 55 4
                                    

Sudah dua hari lamanya Afrizal dirawat untuk pemulihan, ini saatnya Afrizal pulang ke rumah, karena sudah dinyatakan sembuh, akan tetapi dokter juga menyarankan agar melakukan terapi untuk beberapa memori Afrizal yang hilang.

April dan Afrizal berjalan dari ruangan tempat Afrizal dirawat menuju parkiran yang dimana keluarganya sudah menunggu di sana.

Sesampainya di parkiran, April langsung memeluk sahabatnya yang tak lain adalah Sofia yang berada di sana untuk menjenguk keadaan Afrizal.

Afrizal menatap bingung dengan keberadaan Sofia disana, seperti tidak mengenalinya.

"Pril, wanita ini siapa?" satu pertanyaan yang membuat semuanya kaget.

Selama dua hari ini memang Afrizal terlihat baik-baik saja ia ingat semua keluarganya.

"Ha? ka-kamu lu-lupa sama Fia?" tanya April terbata-bata, ia sangat kaget melihat suaminya tidak mengingat orang yang berada dimasa lalunya.

Afrizal menggeleng yakin, ia benar-benar tak mengingatnya.
"Ini lo Zal!

"Pril, udah gak usah!" tahan Sofia, menahan April untuk bercerita tentang Sofia kepada Afrizal.

"Jangan dipaksakan Pril, nanti kalau tambah sakit gimana? kamu gak mau kan?"

April pun mengangguk, April juga tidak ingin suaminya merasakan sakit saat mencoba mengingat kembali sebagian memorinya yang hilang, tetapi April juga tidak ingin ingatan suaminya hilang begitu saja.

"Ya sudah, Fia kami pulang dulu ya," pamit April.

Sofia mengangguk sembari tersenyum, "Iya Pril, hati-hati ya, semoga suami kamu cepat sembuh."

"Aamiin, makasih ya Fi."

April lebih dulu masuk ke dalam mobil, sedangkan Afrizal berada di depan pintu mobil sembari melihat kembali ke arah Sofia sambil mengerutkan keningnya dan tersenyum kecil.

Sofia mengangguk, lalu cepat menunduk. Afrizal pun masuk ke dalam mobil, Sofia tetap berada di sana memandang mobil yang sudah meninggalkan parkiran tersebut.

"Abang lupa sama Fia?" gumam Sofia sendirian.

Gadis itu hanya terdiri sambil tersenyum kecil, "Gak papa bang, Fia kan cuma masalalu abang, Fia senang abang ingat sama April."

"Semoga abang cepat sembuh ya bang, dan ingatan abang kembali pulih," batin Sofia, lalu ia memilih untuk pulang segera ke rumahnya.

---

Kedatangan Afrizal yang sangat dinantikan oleh seluruh santri-santri disana, mereka semua menunggu kedatangan Afrizal.

Setelah Afrizal turun dari mobil, para santri putra berbondong-bondong menghampiri sang gus mereka dan menyalami tangan Afrizal.

Afrizal nampak terlihat bingung dengan situasi ini. Setelahnya dari halaman pondok tersebut Afrizal bersama April menuju Ndalem karena umi memasakkan makanan kesukaan Afrizal.

Disisi lain, di ruang keluarga Afrizal tengah duduk bersama kedua saudaranya yaitu Haikal juga Wildan.

"Bang, abang ingat terakhir waktu itu abang mau kemana?" tanya Haikal, karena mereka baru saja berani menanyakan hal itu kepada Afrizal.

Afrizal mengerutkan keningnya, mencoba mengingat-ingat terakhir kali yang terjadi padanya.

"Abang lupa, abang mau kemana."

Haikal menghela napas berat, lelaki itu ingin sekali mengetahui siapa orang yang berani menghajar abangnya tersebut.

"Coba bang ingat lagi, pasti ingat kan? abang ketemu siapa terakhir kali?"

Bidadari SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang