Part 20

1.1K 72 13
                                    

"Sah?!"

"Sah!" gurau semuanya.

Pak penghulu pun membacakan do'a untuk kedua mempelai tersebut, April dan Afrizal pun bertukar cincin, lalu setelah itu keduanya menandatangani buku nikah.

April dan Afrizal bergandengan tangan menuju ke arah pelaminan, semua mata menatap mereka, saat di pelaminan banyak beberapa tamu menyalami mereka untuk mengucapkan selamat kepada keduanya.

Para keluarga dan teman-teman mereka pun, saling mengambil gambar bersama.

"April..." Lirih Sofia ketika menaiki pelaminan itu, April dan Sofia pun berpelukan, tak terasa air mata Sofia menetes begitu saja.

"Kenapa nangis Fi?" khawatir April, lalu gadis itu langsung menghapuskan air mata Sofia, dan menyuruh Sofia untuk tetap tersenyum.

"Sedih Pril, gak bisa bareng-bareng kamu lagi..." April pun ikut mencebikkan bibirnya, ia juga ikut menangis dan memeluk Sofia kembali.

"Gue sama Rizal bakalan sering-sering ke sini kok, buat temuin lo, bukan begitu Zal?" ucap April, supaya Sofia tidak sedih lagi.

Afrizal memalingkan wajahnya, ia hanya menatapi teman-teman kampusnya, yang sedang menikmati beberapa hidangan acara itu, sehingga dirinya berpura-pura tidak mendengar percakapan antara dua gadis itu.

"Zal, kok lo gak dengerin gue, ishh kesel deh punya suami tuli gini gak dengerin gini!" April sangat kesal dengan lelaki yang sudah menjadi suaminya itu.

"Lo gak dengerin gue Zal?"

"Ap-apa Pril?"

"Tuh kan!"

"Sekali lagi selamat ya untuk kalian berdua," ucap Sofia, April pun mengangguk senang, sedangkan Afrizal mengangguk pelan lalu menunduk.

Sofia turun dari pelaminan itu, lalu ia ingin segera pulang, tetapi ditahan oleh bundanya April, dan disuruh untuk segera menikmati makanan.

"Pril..." Panggil Afrizal, April pun menoleh.

"Kamu cantik banget!" ungkap Afrizal, sedangkan April hanya Menyengir.

"Gombal ya lo? baperin gue kan?"

Afrizal hanya geleng-geleng kepala setelah mendapat tanggapan dari April.
"Untuk apa Pril saya gombal? saya gak bisa gombal."

"Ya terus lo puji-puji gue kenapa?"

"Karena Fakta, karena saya baru menyadari bidadari surga yang ada di samping saya ini ternyata benar-benar cantik."

"Itu namanya GOMBAL AFRIZAL!" teriak April, dan membuat Afrizal langsung menutupi telinganya.

"Jangan teriak-teriak, tamu pada liatin tuh!" bisik Afrizal, April pun hanya melirik sekilas ke arah Afrizal.

Setelah beberapa lama duduk di pelaminan itu, akhirnya semua acaranya pun sudah selesai, umi dan abi Fahmi lebih dulu ke bandung bersamaan dengan Haikal dan Wildan.

Sementara itu, April dan Afrizal akan menyusul pada sore hari.

---

"Bunda, ayah, Afrizal izin bawa April ke Bandung ya," ucap Afrizal.

"Iya nak, jaga April benar-benar ya nak, kamu juga harus memiliki kesabaran yang tinggi untuk meladeni April," ucap Yuda sambil terkekeh-kekeh setelah melihat wajah April yang cemberut.

"Iya nak Afrizal, kami akan selalu mendo'akan untuk kamu, agar kamu kuat menghadapi sifat cerewet, bandel, dan nakal April."

"Bundaaa!"

Bidadari SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang