Part 23

934 62 1
                                    

"Astaghfirullahhalazim..." Afrizal langsung berlari ke arah April yang berjalan menuju asrama laki-laki.

"Mau kemana hm?" tanya Afrizal sambil memegangi tangan April.

"Mau cari lo lah, tapi gak tau dimana ruangan lo sana Abi dimana," ucap April dengan polosnya.

Afrizal menepuk jidatnya, "Ini arah ke asmara laki-laki, ga boleh kamu jalan ke sini!"

"Yaudah, gue minta handphone dong." April menengadahkan tangannya meminta handphone kepada Afrizal.

"Kamu tadi main sama siapa aja?"

"Tiara, Lidya, Nafiza, sama Naifa, mereka itu baik banget sama gue, mereka ajarin gue macam-macam."

Afrizal mengangguk senang, April diterima baik di pasantren nya ini.
"Ikut ke ndalem yuk?!" ajak Afrizal sambil mengulurkan tangannya, April menatap uluran tangan itu.

"Ngapain ke rumah abi?"

"Itu ada sahabat abi datang, masa iya kita gak sambut tamu dengan baik, mereka jengukin kita juga lho!"

"Oh ya?" kaget April.

"He'em."

"Yaudah ayo!" Afrizal menarik tangan April, April hanya melambaikan tangannya ke arah teman-temannya yang sedang menyapu halaman.

"Ngapain mereka dari halaman asrama santri putra?" tanya Naifa.

"Masa iya ning tersesat?" pikir Tiara.

"Bisa jadi tuh," timpal Nafiza.

Keduanya sudah sampai di halaman ndalem, mereka berada di ambang pintu lalu mengucapkan salam.
"Assalamualaikum..." ucap keduanya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh..." Sahut semua orang yang ada di ruangan tamu itu.

"Eh ini dia pengantin barunya," ucap abi Fahri yang merupakan kerabat abi Fahmi.

"Iya, kami minta maaf ya Afrizal tidak bisa datang pada acara kemarin," timpal abi Farhan yang juga merupakan salah satu kerabat Abinya.

"Enggak papa kok Abi," balas Afrizal.

Umi pun datang bersama seorang perempuan yang bentuk perawakannya, tinggi serta dari wajahnya terlihat masih muda sama dengan April, umi menaruh air minum yang baru saja dibuatnya di dapur, lalu perempuan itu menaruh beberapa kue kering di atas meja.

"Abang Rizal..." Perempuan itu langsung duduk di samping Rizal, Rizal diapit oleh dua orang perempuan di sana.

April pun langsung melepaskan genggaman Afrizal kala perempuan itu duduk di samping Afrizal.

"Aurel nak, jangan duduk di sana nak, gak baik!" tegur Fahri yang merupakan Abi dari perempuan tersebut.

"Abang Rizal kan abangnya Aurel bi, ya wajarlah Aurel mau manja sama abangnya Aurel."

April semakin memanas berada di sana, ia pun mengipas-ngipaskan tangannya ke arah wajahnya, Afrizal melihat itu.

"Kenapa sayang?" tanya Afrizal.

"Gerah Zal!"

"Umi, Afrizal boleh minta tolong buat nyalain AC nya!"

"Oh iya, AC-nya lupa dinyalain ya!" umi pun menyalakan AC itu.

"Hey...kamu!" Aurel menatap ke arah April yang berada di sebelah Afrizal.

"Kenalin gue Aurel, adik kesayangannya Afrizal, gue dulu sering main di pasantren ini sama Rizal karena kita terbilang cukup dekat lah..."

Bidadari SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang