#14. "Ganti dong, Rhe. Lagu EXO."

53 14 0
                                    

NALA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NALA

Terhitung sejak dua hari yang lalu tim gue pindah ruangan untuk sementara waktu, bergabung bersama tim PM. Karena ruangan Marketing sedang dalam proses renovasi.

Gue baru sadar, ternyata plafon di ruangan gue agak retak, selama ini kan gue kalau kerja selalu menatap komputer yang ada di depan gue, ngapain juga gue menatap langit-langit—kurang kerjaan banget. Makanya, gue nggak tahu menahu sejak kapan pastinya plafon itu mulai retak.

Karena takutnya plafon itu sewaktu-waktu akan roboh menimpa kami yang berada di bawahnya—kan nggak lucu. Jadi, gue berinisiatif untuk mengadukannya pada atasan.

Setelah gue memberitahukan keluhan tentang plafon itu kepada atasan, hari itu juga atasan mengusulkan untuk sementara waktu kami menumpang hidup dalam ruangannya tim PM. Hanya sementara waktu katanya, tapi penghuni ruangan itu seolah menganggap kami benalu yang akan menumpang selamanya.

Faktanya, cuma ruangan itu yang terlihat kosong dibandingkan ruangan lain, jadi ya nggak apa-apa lah bergabung di sini untuk sementara. Gue juga seneng, kok.

Meja kami menghadap meja mereka—dengan Fayra dan Naresh berada di ujung-ujung meja, cuman terhalang sekat setinggi mata kalau kami sedang duduk, ngerti kan? Jadi nggak perlu berdiri dulu untuk berbicara dengan orang yang ada di hadapan.

Di hadapan gue sekarang, ada perempuan cantik, manis, baik hati—dan suka menabung—sedang fokus menatap layar komputernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di hadapan gue sekarang, ada perempuan cantik, manis, baik hati—dan suka menabung—sedang fokus menatap layar komputernya. Dia kalau kerja tambah kelihatan cantik, deh. Saking fokusnya, dia nggak sadar gitu kalau gue lirik setiap lima menit sekali. Siapa lagi kalau bukan Nada-ku.

Nggak baik banget buat kesehatan jantung gue kalau lama-lama berada di ruangan yang sama dengan Nada. Gue cowok bukan, sih? Cowok kok lemah kayak gini. Iya lemah, gue yang menatap gue juga yang meleleh macam slime. Padahal kan di mana-mana yang ditatap yang lemah, bukan kebalikannya.

Di sini, Sakha nggak boleh memutar lagu kesukaannya. Itu syarat utama dari Rhea kalau mau bergabung dengan timnya, katanya. Jadi, sudah dua hari ini Sakha uring-uringan dengan nggak bergemanya lagu kebanggaannya di ruangan ini.

Nada & Nala [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang