#16. "Eh Naresh, ngapain lo di sini?"

71 15 0
                                    

NADA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NADA

Pagi ini walaupun weekend, aku tetap bangun pagi dan pergi ke kantor. Karena, hari ini adalah jadwalku untuk berangkat bertugas ke Singapore.

Setelah sarapan pagi—seperti biasa, Ibu dan Ayah berulang kali memberiku wejangan, berulang kali mengingatkanku untuk jangan melakukan hal-hal yang merepotkan rekan kerjaku.

Memang benar, di mata Ibu dan Ayah aku masihlah seorang anak yang sering kali ceroboh. Melakukan sesuatu tanpa berpikir—yang penting aku happy.

Tapi, untuk sekali ini saja tolong Ibu dan Ayah percaya saja padaku. Aku pasti akan menjaga kelakuanku itu, akan aku pastikan semuanya baik-baik saja di sana.

"Ingat ya, Sayang. Jangan macam-macam di sana nanti, fokus kerja aja. Jangan lupa telepon Ibu sama Ayah." Ibu masih berusaha mengingatkanku yang lumayan pelupa ini.

"Iya, Bu."

"Kalau ada apa-apa ngomong, hubungi Ayah. Jangan lost contact." Ayah juga sama khawatirnya.

"Pasti, Yah."

Jika saja ada Abang di sini, bisa aku pastikan wejangannya makin panjang. Karena Abang itu lebih cerewet daripada Ibu.

Setelah menunggu hampir lima belas menit, taksi online yang sudah aku pesan akhirnya tiba. Padahal Ayah sudah menawarkan untuk mengantarkanku, tapi aku menolak. Karena, nggak mau membuat Ayah terlambat pergi untuk bertemu dengan kliennya—yang jarak tempatnya bertemu berlawanan arah dengan kantorku.

Sekali lagi aku berpamitan pada Ibu dan Ayah, pergi tanpa mereka benar-benar terasa aneh bagiku. Aku juga nggak lupa menghubungi Abang saat aku sudah berada di dalam mobil, aku memberi tahunya bahwa aku sebentar lagi akan berangkat.

"Hati-hati kamu, jangan mau dibawa ke tempat-tempat asing apalagi sama pria aneh, jangan mudah kenalan sama orang asing, jangan keluyuran malam, jangan makan sembarangan, di sana ada kok makanan halal khas Indonesia kalau kamu nggak bisa makan makanan mereka, jangan begadang, jaga kesehatan, fokus kerja aja jangan aneh-aneh, kalau ada apa-apa cepat hubungi Abang. Oke?"

Aku sudah bilang kan kalau Abang itu makhluk paling cerewet daripada Ibu? Dan ini lah buktinya. Wejangannya lebih panjang dari Ibu.

"Iya, Bang. Aku akan ingat semuanya."

"Good girl. Hati-hati, ya. Kalau udah sampai langsung telepon."

"Baiiiiikkkk, aku tutup ya."

"Oke, bye."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nada & Nala [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang