#28. "Im happy for you, Na."

124 17 0
                                    

Spesial Part 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spesial Part 3

Hari pernikahan Naresh dan Nada tiba. Acara berlangsung di hotel mewah pilihan keluarga Naresh. Rekan kerja Naresh bertugas menjadi pengiring pengantin, memakai setelan jas berwarna biru muda  untuk para pria, dan dress sepanjang lutut berwarna senada untuk para wanita. Warna itu adalah pilihannya Nada.

Nala datang berdua dengan istrinya, karena acara pernikahan berlangsung sampai malam, tidak memungkinkan untuk membawa Vaska serta, jadi mereka memutuskan untuk menitipkan Vaska di rumah orang tua Hirka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nala datang berdua dengan istrinya, karena acara pernikahan berlangsung sampai malam, tidak memungkinkan untuk membawa Vaska serta, jadi mereka memutuskan untuk menitipkan Vaska di rumah orang tua Hirka. Berulang kali dia menyakinkan dirinya sendiri bahwa semua akan baik-baik saja, hatinya telah ia latih untuk tidak rapuh di acara resepsi kedua temannya nanti. Dan janjinya pada Cala harus segera ditepati, melupakan perempuan itu.

Tiga puluh menit dalam perjalanan Nala dan Hirka tiba di tempat. Suasana di dalam hotel belum terlalu ramai, karena acara belum dimulai. Para pengiring pengantin diminta Naresh datang lebih awal, dan Sakha terlihat tidak terima dengan permintaan itu.

Nala mencari-cari keberadaan rekannya yang lain, karena Naresh juga meminta untuk datang ke ruangannya jika sudah tiba di tempat. Nala belum tahu dengan ruangan calon pengantin pria, karena saat gladi resik kemarin Nala berhalangan hadir.

Saat tangan kirinya bertugas menggenggam tangan istrinya, tangan kanannya bergerak mengambil ponsel yang berada disaku jas nya dan mulai menghubungi rekannya yang lain. Fayra adalah tujuannya, karena Fayra termasuk keluarga inti di acara ini. Tidak mungkin rasanya jika Fayra belum tiba di tempat.

"Ya, Na?"

"Fay, lo di mana? Gue udah sampai, nih."

"Posisi lo di mana?"

"Lobi."

"Oke, bentar. Gue turun."

Benar saja, tidak lama setelah panggilan terputus, Fayra muncul dari tikungan koridor tempat lift berada. "Sudah lama, ya?" tanyanya setelah berdiri di hadapan keluarga Nala.

"Baru kok, Fay." jawab Hirka.

"Yuk, langsung ke ruangan Naresh. Dia udah nungguin dari tadi." Fayra berbalik dan berjalan lebih dulu, disusul oleh Nala dan Hirka.

Nada & Nala [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang