Raffi: Wow... Kejutan sekali kamu datang neth
Anneth: (Melihat Betrand) Lu tuh punya masalah sama gue, bukan dia
Raffi: Tidak ada urusannya dengan kamu (Memberi kode kepada anak buahnya dan menghampiri Anneth)
Anneth: Jangan mendekat!! (Berjalan mundur)"Betrand yang merintih kesakitan karena berbagai pukulan di tubuhnya, memutuskan untuk mengeluarkan tenaga terakhir untuk melawan anak buah Raffi"
"Raffi yang melihat anak buahnya terpapar tidak berdaya, akhirnya berbalik mendorong Anneth"
All: ANNETH!!!
Raffi: Aku mendekat, akan aku tembak dia
Betrand: Oke aku akan mundur, tapi tolong lepasin dia, kalau kau mau tembak saja aku
Anneth: TIDAK!!!Rey: Aku harus berbuat sesuatu, aku tidak bisa diam saja (Mencari barang di mobilnya)
Zara: Mau kemana Rey?
Rey: (Terus berjalan)
Feza: (Menghampiri Rey) Ngapain Rey?
Rey: Gue harus bantuin Anneth sama onyo, gue engga bisa diam aja, lu jangan ngomong ngomong
Feza: Oke deh Rey, hati hatiRaffi: (Melepaskan Anneth)
Betrand: (Mengangkat kedua tangan)
Anneth: RAFFI JANGAN!!!
Raffi: Ini adalah permintaannya
Anneth: JANGAN😭
Raffi: Ada yang ingin kamu sampaikan untuk terakhir kalinya Betrand?
Betrand: (Hanya menutup mata)
Raffi: Baiklah, sepertinya tidak ada yang ingin dia sampaikan, lalu Anneth? Ada yang mau di sampaikan kepada temanmu ini?
Anneth: Maafkan aku nyo😭Dorr.....
All: TIDAK!!! (Berlari menuju Betrand dan Anneth)
"Bersamaan dengan suara tembakan, tiba tiba Raffi tersungkur dan tidak sadarkan diri"
Anneth: (Membuka mata) Rey?
Rey: (Meredam amarah sambil memegang tongkat baseball) ONYO!!!
Anneth: (Beralih ke Betrand) ONYO!!! (Teriaknya sambil berlari)"Betrand sudah terkapar di tanah dan tidak sadarkan diri"
"Enhypen dan Lovelyz segera menghampiri mereka bertiga"
Ricky: (Mengecek nadi Betrand)
Anneth: Nyo... Bertahan nyo... Kamu kuat
Rey: Ayok bawa ke rumah sakit
Azalea: Bentar, gue telpon ambulans dulu
Nita: Gue telpon polisi, biar si Raffi diurus
Anneth: Onyo engga ketembak kan? Di masih ada sama kita kan?
Rey: Pasti ada yang liat kan diantara kalian... JAWAB!!!
Feza: Iyah gue liat semuanya, gue bersedia menjadi saksi di kantor polisiRicky: Kita bagi tugas yah, Anneth sama Rey temenin onyo di ambulans, Azalea, Mela, Zara, ikut dari belakang, gue sama Emil ikut dari belakang pake mobil Rey, Feza tetap disini sampe polisi datang
Nita: Gue temenin Feza aja yah
Ricky: Iyah terserah kamu Nit"Ambulans pun sampai dan segera memboyong tubuh Betrand... Disusul dengan datangnya polisi... Mela, Azalea, dan Zara mengikuti ambulans di belakang, dan Ricky, Emil juga mengikuti"
~Di dalam ambulans~
Anneth: Maafin aku, ini semua gara gara aku
Rey: Maafin gue, seharusnya gue bilang sama lu, mungkin kejadiannya engga bakal seperti ini"Kita balik ke taman yang masih ada Feza dan Nita disana"
Polisi: Maaf dengan siapa?
Feza: Feza pak
Polisi: Jadi anda yang bersedia menjadi saksi?
Feza: Betul pak
Polisi: Baik silahkan ikut kami ke kantor
Feza: Siap pak"Nita dan Feza pun masuk ke dalam mobil polisi"
"Ambulans yang membawa tubuh tidak berdaya Betrand akhirnya sampai di rumah sakit terdekat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tiada Batas
FanfictionANNETH Gadis cantik, mungil, tegas, dan penyayang sudah menjadi ciri ciri dari seorang Anneth, tapi semua itu sudah berubah semenjak dia masuk kuliah di Universitas Trisakti, dia menjadi sosok yang sangat amat dingin, dan tidak terlalu memperdulikan...