"Mereka pun keluar dari ruangan setelah memberikan kesaksian"Feza: (Mengambil hp)
Nita: Ngapain lu?
Feza: Nelpon Ricky biar di jemput
Nita: Ohh...~Di rumah sakit~
Mela: Neth... Kamu yakin? Kamu kan takut jarum suntik
Azalea: Iyah neth
Anneth: Apapun harus aku selamatkan dia, dia seperti itu karena aku
Zara: Hey, udah yah jangan nyalahin diri sendiri~VIA TELPON~
Ricky: Iyah Za kenapa?
Feza: Jemput gue
Ricky: Oh oke, sharelock yah
Feza: OkeEmil: Kenapa Ric?
Ricky: Itu si Feza minta jemput, guys gue pamit dulu yah mau jemput Feza sama Nita, Rey minjem mobilnya yah
Rey: Iyah gapapa
Mela: Gue ikut
Emil: Udah kamu disini aja
Mela: Gue mau ikut Ricky
Emil: Yaudah deh
Ricky: Yaudah ayok Mel"Ricky dan Mela pun menjemput Nita"
"Sampai di kantor polisi, Feza dan Nita langsung masuk ke dalam mobil, sepanjang perjalanan tidak ada yang berani membuka mulut"
~Sampai di rumah sakit~
Suster: Anneth (Memanggil)
Anneth: Aku harus bisa (Dalam hati)
Zara: Bisa neth"Anneth memasuki ruangan donor darah, Anneth terlihat sangat pucat melihat jarum suntik, dia harus menahan rasa takutnya itu untuk menolong Betrand, tidak terasa kantung darah Anneth sudah penuh alhasil Anneth diijinkan keluar ruangan"
Zara: Udah neth?
Anneth: Iyah udah
Zara: Yaudah duduk lagi yah, kita tunggu kabar dari dokter"Setelah menunggu cukup lama, dokter keluar ruangan dengan wajah yang tidak biasa"
Ceklekk....
Anneth: Gimana dok? Transfusinya berhasil kan dok?
Dokter: (Diam)
Rey: Dok jawab dok
Dokter: Hmmm, transfusi berhasil tapi...
All: Tapi apa dok?!
Dokter: Tapi dia belum ada respon kepada kamiAnneth: (Menangis dan memeluk Zara)
Rey: Tapi dia stabil kan dok?
Dokter: Iyah stabil, tapi saya tidak tau kapan dia sadar
Anneth: Apa ada cara lain dok untuk membuat dia cepat sadar dok?
Dokter: Mungkin cara terbaik adalah meminta kepada Tuhan
Rey: Terimakasih dok
Dokter: Saya permisi....Anneth: Zar gue mau liat onyo
Zara: Iyah neth, mau di temenin sama aku?
Rey: Eh Zar, kalau Anneth sama aku yang masuk boleh?
Zara: Yaudah gapapa kok
Rey: Makasih Zar"Rey dan Anneth masuk, ketika sudah sampai di depan bankar Betrand, jalan mereka sempat terhenti melihat banyaknya alat dan perban di tubuh temannya itu"
Anneth: Nyo... Aku disini, aku ada disini disamping kamu... Maaf karena aku membuat kamu terluka seperti ini, maafkan aku, aku tau kamu tidak akan memaafkan aku setelah kejadian ini, maaf nyo (Memegang tangan Betrand)
Rey: Nyo gue tau nyo, lu dari kecil lu anak kuat nyo, gue yakin lu bisa bertahan, gue engga mau sendiri nyo... Lu yang mau temenin gue dari kecil, bertahanlah
"Dua orang itu merasa mereka orang paling bodoh karena membuat temannya menjadi seperti ini..."
Rey: Neth... Sepertinya waktu kita sudah habis, ayok kita keluar
Anneth: Gue mau disini Rey, plis ngertiin gue, gue masih mau nemenin onyo
Rey: Yaudah kalau gitu, gue keluar dulu yah neth, jangan lupa makan neth, biar lu nya sehat
Anneth: Iyah Rey"Rey keluar dari UGD dengan wajah sedikit lega"
Zara: Anneth mana Rey?
Rey: Dia masih mau di dalam Zar
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tiada Batas
FanfictionANNETH Gadis cantik, mungil, tegas, dan penyayang sudah menjadi ciri ciri dari seorang Anneth, tapi semua itu sudah berubah semenjak dia masuk kuliah di Universitas Trisakti, dia menjadi sosok yang sangat amat dingin, dan tidak terlalu memperdulikan...