Kim Seojin
.
.
.
Drrrt.. Drrrt..Drrrt..
Handphone itu masih bergetar diatas nakas. Entah sudah panggilan ke berapa dari nomer yang diberi nama Tuan besar Kim.
Ya, itulah nama sang Ayah yang disimpan oleh si anak bungsu. Anak yang tepat hari ini berusia 29 tahun dan baru saja merebahkan diri diatas kasur setelah melakukan serangkaian aktifitas bersama grup idolnya.
Drrrt.. Drrrt...
"Rrrgh..." geramnya
Dengan kesal tangan kekar itu meraih benda pipih di atas nakas untuk menjawab panggilan.
"Eomma... disini tengah malam!!" pria itu menggerutu tanpa basa-basi
"menurutmu Appa tidak tau perbedaan waktu antara korea dan LA?" ucap pria diseberang sana.
Sontak dia membawa tubuh tegapnya berdiri dari kasur begitu mengetahui sang ayah langsung yang menghubunginya. seoalh sang Ayah ada dihadapannya saat ini.
Ternyata perkiraannya meleset. Biasanya yang menelepon malam-malam begini adalah sang ibu dengan menggunakan nomor ayah. Tujuannya jelas agar sang anak menjawab panggilan sang ibu yang hendak bertanya apa dia sudah makan, apa dia sehat, dan mengingatkan untuk meminum semua Vitamin yang sudah dibawakan sang ibu saat berkunjung.
Tapi kali ini berbeda. Karena sang Ayah yang langsung menelepon ditengah malam– setelah ayahnya mengkonfirmasikan kalau dia tau perbedaan waktu antara tempat keduanya berada saat ini.
Kim Seojin bukan tipe anak penakut. Tapi sosok ayahnya sudah sejak dulu disegani dalam keluarga kecil Kim ini. dia dan sang kakak berasumsi lebih baik bertemu dementor langsung dari pada berhadapan dengan amukan sang Ayah. Tentunya itu hanya kiasan dari kenangan masa kecil Seojin dan sang Kakak.
"Ada apa.. Appa meneleponku?" ucap Seojin hati-hati
"hari ini ulang tahunmu tidak bolehkah ayah menelepon untuk mengucapkan selamat?" tanya Ayahnya dengan suara yang tegas.
"tentu, Hanya.."
Kalimat itu tergantung begitu saja. Hanya tidak mungkin ayahnya menjadi seseorang yang manis dengan berniat menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun pada anaknya ketika sang anak bukan anak kecil lagi. Dan selalu yang terjadi setiap tahun, ucapan selamat ulang tahun dari sang ayah baik untuk Seojin dan Kakaknya adalah sebuah ucapan yang mengawali percakapan untuk mengingatkan anak-anaknya bahwa mereka sudah tidak lagi muda. Begitulah kira-kira arti ucapan itu.
"kapan kau kembali dari LA?" tanya suara parau diseberang sana.
"seharusnya seminggu lagi" karangnya dengan sangat mulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Versteek : Your Touch [✓]
Romance"AKU MENGINGINKANNYA!!!!" jerit Jia "Aku sangat menginginkannya tapi badanku tidak pernah mau sejalan dengan keinginanku sendiri" "aku tersiksa ketika menginginkan sentuhanmu tapi kau bahkan lebih menuruti reaksi badanku ketimbang bertanya keinginan...