Sebuah bar yang masih sepi pengunjung ini sudah kedatangan pelanggan pertama yang bisa dibilang sangat kepagian- jika melihat hari masih siang dan belum waktunya beroperasi. Seorang pria berbadan tegap duduk di meja depan bartender dan tengah menikmati champagne-nya tanpa sepatah katapun.
"Untung saja suamiku mengenalmu dengan baik. Sehingga dia mengijinkan istrinya keluar untuk menemani teman baiknya ini"
Omel seorang wanita yang baru saja tiba meletakan handphone dan tas kecilnya diatas meja.
"hmm aku lupa gadis ini sudah menikah dan bersuami" gumam Seojin
"Setidaknya aku mengakui itu"
"Kau menyindirku?" raut wajah pria tampan ini berubah seketika dengan sindiran telak wanita disampingnya.
"ups, aku lupa kau juga sudah beristri ya" sindir Ta sha dengan muka tak kalah dibuat-buat
Kembali Seojin menatap teman yang entah harus dibilang apa kedekatan mereka nyatanya kerap kali mereka bertengkar setiap bertemu. Seperti yang Seojin bilang keduanya bersahabat bukan karena kecocokan tapi karena kebiasaan mereka berbagi masalah atau malah saling membuat masalah satu sama lain.
"kau semakin terlihat seperti bule. Apa karena hidupmu sudah tidak ada beban selain mengurus anak dan suamimu?"
"tentu.. dan kau seperti kakek tua yang penuh beban hidup hingga minum disiang hari"
"Kalau dimalam hari aku minum dan mengajakmu maka yang datang saat ini adalah suamimu dengan samurai dipundaknya" balas Seojin
Dan gelak tawa wanita blasteran yang baru dapat kewarganegaraannya ini memenuhi ruangan yang masih sepi. Jelas dia bisa memastikan pikiran Seojin tentang suaminya itu benar. Membayangkan sang suami datang dengan samurai itu hal yang sangat mungkin terjadi.
"hahah.. setidaknya suamiku itu adikmu dia akan berpikir dua kali sebelum menebas kepalamu"
"Lihat!"
Seojin menunjukan layar ponselnya yang baru saja menerima pesan dari pria yang mereka bicarakan. Sebuah pesan yang bertuliskan
Jangan lama-lama!!
Membuat Ta sha kembali tertawa geli dengan sikap posesif sang suami.
"Kau tenang saja Yoon. Aku tidak berniat merebut istrimu. Aku juga punya satu dirumah hanya saja tidak bisa ku sentuh!!"
Dengan geram Seojin mengirim pesan suara untuk membalas pesan adik segrupnya itu. Namun sedetik kemudian dia terdiam menyadari kalimat yang baru diucapkannya. Tiba-tiba terlintas Jia dipikirannya dan itu tertangkap oleh Ta sha yang tersenyum mengerti, sedikit membenarkan posisi duduk saat minuman pesanannya tiba.
"Jadi.. ini tentang wanita Beijing mu itu?"
"Kau sudah tau apa yang terjadi Natasha" jawab Seojin pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Versteek : Your Touch [✓]
Romance"AKU MENGINGINKANNYA!!!!" jerit Jia "Aku sangat menginginkannya tapi badanku tidak pernah mau sejalan dengan keinginanku sendiri" "aku tersiksa ketika menginginkan sentuhanmu tapi kau bahkan lebih menuruti reaksi badanku ketimbang bertanya keinginan...