Lee Ji A
.
.
.
Seojin masih berkutat dengan layar Laptopnya dan sesekali menyentuh ujung mata ditengah pangkal hidung, mencoba menepis mata perih dan lelah setelah seharian bekerja memeriksa semua berkas yang tidak berkurang malah terus bertambah.
Dia telah resmi bergabung dengan perusahaan sang Ayah. Bukan hal baru juga karena selama ini memang Seojin kerap membantu diperusahan sebagai tangan kanan sang Ayah. Kini sang Ayah benar-benar melepas Seojin untuk mengatur segala dan membiarkannya menerima posisi CEO. Hal yang cukup menguras waktunya sehingga dia lupa kalau nanti malam adalah pertemuan yang dimaksud oleh sang Ayah.
Seojin menatap pesan dari ibunya yang mengingatkan acara malam ini dan memberikan alamat restaurant tempat pertemuan.
Pertemuan?
Tentu pertemuan dengan sang calon istri yang sempat tertunda minggu lalu karena mereka belum bisa ke korea untuk berkunjung. Ah, lupa. Informasi yang di dapat Seojin ternyata sang calon istri adalah seorang wanita keturunan Korea- China, dan masih berkebangsaan China karena tinggal dengan sang Kakek di Beijing.
Wanita lulusan Shanghai Jiao Tong University dengan bidang studi Hukum international. Cucu dari pemilik State Grid Corporatian, perusahan yang bergerak dibidang perabotan atau utilitas yang berfokus pada perabotan listrik. merupakan salah satu dari 10 perusahaan terbesar di China. Itulah sedikit informasi yang tertera di berkas yang tergeletak dimeja kerja Seojin. Berkas yang melampirkan foto sang wanita juga.
Foto wanita dengan background laut, berbalut kemeja putih berpadu dengan rok nuansa coklat susu bercorak. Rambutnya terikat meski sedikit acak tertiup angin kesalah satu sisi. tangannya yang menyatu di depan tubuh kecil berkulit putih itu semakin mencerminkan kalau dia sangat feminim dan anggun.
Satu yang menarik perhatian seorang Kim Seojin ketika menatap foto itu. disaat hampir setiap wanita yang berfoto sendiri akan bergaya dengan tangan membentuk hurup v atau yang paling lumrah tersenyum meski kaku tapi tidak untuk wanita ini. Ekspresinya sangat datar menatap tajam tanpa keramahan diraut wajahnya. Seperti difoto dengan keadaan terpaksa.
***
Seojin sudah duduk diantara kedua orang tuanya melirik jam dipergelangan tangan kiri dan menatap kembali kepada pria yang terlihat seumuran dengan ayahnya. Menatap tuan Lee Han sol yang merupakan teman sejak kecil sang Ayah dan sudah bisa dipastikan bakal calon ayah mertuanya. Dia salah satu alasan kenapa wanita china itu bisa mendapat darah Korea dan bermarga Lee.
"Dimana anak ini?" ucap tuan Lee mulai gusar karena sang anak perempuanya belum juga menampakan diri.
"kau tidak usah cemas. Wajar untuk wanita bila sedikit terlambat. Untuk memberikan penampilan terbaiknya" ucap Nyonya Kim berusaha mencairkan suasana atas kegusaran tuan Lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Versteek : Your Touch [✓]
Romance"AKU MENGINGINKANNYA!!!!" jerit Jia "Aku sangat menginginkannya tapi badanku tidak pernah mau sejalan dengan keinginanku sendiri" "aku tersiksa ketika menginginkan sentuhanmu tapi kau bahkan lebih menuruti reaksi badanku ketimbang bertanya keinginan...