Seojin menikmati pemandangan pagi yang berbeda kali ini. Dia terbangun dan mendapati seorang wanita yang masih tertidur lelap dipelukannya meski harus menanggung kram di tangan karena menjadi penyangga leher si wanita. Namun keberadaan jemari wanita yang resmi menjadi istrinya kemarin – real menjadi istri bukan karena dijodohkan- pada dada Seojin sudah bisa membuat pria ini tersenyum untuk mengawali harinya.
Dia meraih ponsel di atas nakas untuk melihat jam berapa pagi ini karena sepertinya matahari sudah tinggi. Dan sontak mata pria tampan itu terbuka lebar saat melihat waktu yang sudah menunjukan pukul 9 pagi
"Jia bangun Jia, Kita terlambat" ucap Seojin sambil bergegas melepaskan pelukan Jia dan turun dari ranjang. Mendapati sang istri masih berusaha menarik selimut Seojin kembali menarik selimutnya terlebih dahulu.
"Bangun Jia, kita bisa terlambat" ulang Seojin
"untuk?"
"Ke Bandara. Cepat bersiap!" menarik Jia untuk bangun dan terduduk lalu kembali menuju kamar mandi
"Aaah, apa lagi yang ingin kau lakukan? Maka dari itu beri tahu aku sejak kemarin. kau selalu menyuruhku ini itu tapi tidak memberi tahuku rencana jelasnya"
Seojin berhenti dan menatap sang istri dengan tajam. Tatapan yang membuat Jia ikut terdiam dan tersadar penuh akan omelan panjangnya tadi. Apa itu membuat Seojin tersinggung?
"Ng- Maksudku itu.."
Seojin melangkah kembali keatas ranjang dan
Cup
Sebuah kecupan Seojin berikan dengan cepat membuat Jia terpaku
"Kau ingin mandi sendiri atau ku mandikan?" bisik Seojin
"A- aku akan bersiap.. bersiap sendiri" Jia bergegas masuk ke kamar mandi
Membuat Seojin tertawa geli melihat ekspresi kikuk Jia yang masih tidak biasa dengan godaan Seojin.
***
"Jadi, bisa kau katakan kemana kita akan pergi saat ini?" tanya Jia
Saat Seojin sudah mengemudikan mobil nya menjauh dari Villa menyusuri jalan tepi pantai pulau Jeju. Mengemudi dengan satu tangan dan tangan satu lagi bersandar di jendela mobil untuk membantu menopang kepala. Pergi terburu-buru meninggalkan para tamu dan adik-adiknya yang masih ada di Villa dan bisa dipastikan belum semuanya terbangun.
"Honeymoon Jia" jawab Seojin singkat
"APA?" ucap Jia terkejut. "Tunggu, aku bahkan tidak bawa barang-barang lebih"
"Ibu dan Areum sudah mengirimkan barang kita kesana. Kita hanya perlu berangkat ketempat yang sudah mereka tentukan"
"Mereka?"
"Ya, ini kado dari ibu untuk kita"
"Tapi.." Jia mengecek ponselnya. "Besok ulang tahun ibu, bagaimana bisa kita pergi honeymoon disaat ibu akan mengadakan acara ulang tahunnya? Bahkan aku dan Areum Onnie sudah menyiapkan segalanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Versteek : Your Touch [✓]
Romance"AKU MENGINGINKANNYA!!!!" jerit Jia "Aku sangat menginginkannya tapi badanku tidak pernah mau sejalan dengan keinginanku sendiri" "aku tersiksa ketika menginginkan sentuhanmu tapi kau bahkan lebih menuruti reaksi badanku ketimbang bertanya keinginan...