Seojin benar-benar tidak muncul dan sesuai janjinya dia menjemput Jia sore hari di akhir pekan. Bahkan pria itu tidak masuk untuk memanggil istrinya. Tuan Jang lah yang memberitahu Jia bila sang suami sudah ada di depan menunggunya untuk berangkat ke rumah keluar Kim.
Tidak ada bedanya selama perjalanan pun kedua anak manusia ini hanya terdiam dan fokus pada jalan dihadapan mereka. Perjalanan ke Gwacheon memang memakan waktu selama 2 jam lebih, selama itu pula keduanya terdiam sehingga mobil mereka masuk kesebuah pekarangan luas dirumah besar ini.
Tidak banyak momen keduanya berada disatu tempat saat berhadapan dengan kedua orang tua Seojin. Selama ini biasanya Jia yang mengunjungi orang tua suaminya mewakili Seojin dan itupun diantar oleh tuan Jang. Terkadang ibu mertuanyapun mampir saat Seojin sedang dinas atau saat wamil diawal pernikahan mereka.
Bisa dihitung jari ketika keduanya harus terlihat seperti suami istri yang bahagia dihadapan orang tua Seojin. Dan apakah itu bisa berhasil dalam acara makan malam keluarga nanti disaat keduanya sedang dalam hubungan yang tidak baik dan saling perang dingin nyaris seminggu ini.
Tapi memang tidak diragukan naluri idol masih ada di diri Seojin. Dia bisa berakting dengan baik seolah tidak terjadi apapun mulai dari mereka turun mobil, lebih tepatnya ketika dia membukakan pintu untuk Jia dan Jia menggandeng lengan suaminya untuk masuk kedalam rumah
Beramah tamah dengan kedua mertuanya dan kedua kakak iparnya serta anak perempuan mereka yang telah tumbuh menjadi anak yang menggemaskan.
Makan malam yang penuh hidangan mewah telah habis disantap keluarga besar ini. percakapan ringan setelahnya pun terjalin diruang keluarga dengan begitu saja. Sampai pandangan sang ibu tertuju pada salah satu menantunya yang tengah bermain dengan Hyuun hee, cucu perempuan pertama dikeluarga ini.
Meski menantunya ini tidak menunjukan muka ramah dengan senyum atau muka konyol yang dibuat-buat seperti orang umumnya bermain dengan anak berusia 2 tahun. Tapi Jia membiarkan Hyun Hee bermain dengan rambut panjangnya berperan sebagai seorang hair stylis untuk Jia.
"Mo Ji mau warna rambut apa?"
"Ungu" jawab Jia singkat
"baiklah" ucap gadis kecil itu dan kembali menyisir rambut Imonya.
"Hyun hee sungguh menggemaskan bukan?" ucap sang Ibu mertua ketika menghampiri keduanya.
"Ah iya bu. Dia lucu" jawab Jia sambil menatap Hyun hee
"Bukankah rumah akan lebih berwarna bila kalian memiliki hal yang menggemaskan seperti hyun hee?"
Baik Jia dan Seojin yang juga berada diruang keluarga besar itu terdiam. Mereka tau arah pembicaraan sang ibu yang menjurus pada harapannya melihat Jia dan Seojin segera memilik anak.
"Tentu" Jawab Jia setelah melihat sekilas kearah sang suami.
"Kalau begitu apa yang kalian tunggu? Sudah 2 tahun kalihan menikah wajar bila memiliki anak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Versteek : Your Touch [✓]
Romance"AKU MENGINGINKANNYA!!!!" jerit Jia "Aku sangat menginginkannya tapi badanku tidak pernah mau sejalan dengan keinginanku sendiri" "aku tersiksa ketika menginginkan sentuhanmu tapi kau bahkan lebih menuruti reaksi badanku ketimbang bertanya keinginan...