.
.
.
.Guys udah mau BAB akhir nih buat Jin-A couple.
Masih setia nunggu vote dan komen nya ya.
Terimakasih juga buat yang udah kasih vote sebagai dukungan untuk penulisHappy reading
.
.
.
💜💜💜💜Pagi di Swiss tetaplah dingin. Hamparan salju yang menebal setelah semalam turun badai salju. Matahari memang tidak sedekat itu untuk mencairkan tumpukan salju tidak pula sehangat itu untuk meluluhkan hati. Jia wanita keturunan China Korea yang terjaga setelah beberapa menit terlelap karena semalaman tidak bisa terpejam menunggu sang suami yang tak kunjung kembali ke kamar. Bukankah Jia harusnya berpikir menunggu tanpa menyusul jelas sebuah kesalahan. Tapi ada rasa takut untuk nya melangkah keluar dan beranggapan malah akan berakhir dengan pertengkaran.
Terbukti sampai pagi ini. Seojin tidak kembali ke kamar setelah menutup pintu itu dengan keras semalam. Jia masih harus menahan kepalanya yang pening seperti habis mabuk. Apakah ini reaksi obat atau wine yang Jia habiskan sebelumnya.
Meraih baju yang mudah didapat Jia beranjak keluar kamar. Begitu membuka pintu Jia mendapati sosok suami yang terduduk dengan sekaleng bir ditangannya.
Meski ragu langkah kaki Jia tidak berhenti. Dia teringat ucapan sang suami jika dalam kondisi tidak nyaman sekalipun dia tidak akan menghindar itu pesannya pada Jia ketika Jia bertengkar dengan sang kakek. Itu membuatnya memberanikan diri mendekati sang suami dan duduk dihadapannya tanpa mampu manatap mata itu.
Seojin menghabiskan birnya terlebih dahulu dan menatap Jia setelahnya. Mendapati sang istri yang bahkan keluar kamar tanpa merapihkan pakaian dengan bekas merah keunguan disetiap jengkal tubuhnya. Untung saja disini hanya ada mereka berdua.
"Mi- Mianhe " ucap Jia pelan
"untuk?"
Jia semakin gelisah dengan respon balik yang dingin. Cukup mewakili perasaan suaminya yang tengah kesal. Tapi jujur saja bahkan Jia tidak tau apa kesalahannya semalam selain meminum obat itu dan memaksa suaminya untuk menyentuhnya.
Apakah itu salah?
"Apa aku menyinggung mu? Kau tiba-tiba pergi begitu saja semalam.."
Jia kemudian tertunduk lagi setelah bertanya dan memainkan jemarinya diatas kain yang melekat dipangkuan Jia bahkan kain itu tidak menutupi jejak sang suami semalam dipahanya.
"kau tau Jia. Saat aku melakukannya pertama kali denganmu dibawah pengaruh obat itu menimbulkan perasaan sangat bersalah dibenakku keesokan harinya. Membuatmu melayaniku karena dorongan reaksi zat kimia ditubuhku. Bukan atas keinginanku yang berhasil membujukmu untuk melakukannya dengan suka rela"
"rasanya ada kepalsuan didalamnya"
"Aku tida-"
"begitupun semalam.." potong Seojin
KAMU SEDANG MEMBACA
Versteek : Your Touch [✓]
Romance"AKU MENGINGINKANNYA!!!!" jerit Jia "Aku sangat menginginkannya tapi badanku tidak pernah mau sejalan dengan keinginanku sendiri" "aku tersiksa ketika menginginkan sentuhanmu tapi kau bahkan lebih menuruti reaksi badanku ketimbang bertanya keinginan...