ada yang bilang, memendam perasaan itu lebih sulit ketimbang berbohong. itulah yang Jia pikirkan selama menghabiskan sisa 3 bulannya menunggu suami kembali dari wamil. Tidak ada yang berbeda, Jia tetaplah nyonya rumah yang mengurus semuanya sendiri, sesekali dia tidak menolak bila tuan Jang ingin membantu membersihkan rumah.
Entah sejak kapan tuan Jang mulai berani mengajak istri tuannya itu berbicara sekedar menanyakan butuh sesuatu atau sedang melakukan apa, dan bisakah dia membantu.
Kehadiran tuan Jang menjadi salah satu dunia baru untuk Jia. Dia merasa pria ini sangat hangat dan lucu disaat yang bersamaan. Bahkan obrolan ringan tuan Jang yang menceritakan kelakuan Seojin menjadi pembahasan yang paling Jia minati.
"Percayalah Nona, tuan Jin tidak main-main dengan ucapanya saat dia tidak ingin ada asisten rumah tangga wanita disini. itu membuatku harus berpikir ekstra bagaimana cara menggunakan mesin cuci, penyedot debu, dan bagaimana melap kaca-kaca di apartement besar ini." kenang Tuan Jang tentang pengalamannya pertama kali menjadi asisten rumah tangga seorang Kim Seojin.
Tuan Jang juga memberi tahukan apa yang tuannya itu suka dan tidak suka, selain asisten rumah tangga wanita, mungkin karena sejak sekolah dulu tuannya berada disekolah khusus pria. dan bagaimana Seojin muda sudah diajak dinas oleh tuan Kim ke berbagai Negara.
Bahkan dari obrolan ringan tuan Jang, Jia bisa tau kalau Seojin sebenarnya pintar memasak dan menyukai putri-putri Disney.
"itulah kenapa aku tidak heran bila Nona menjadi istri tuan Jin. Nona Jia seperti seorang putri" puji tuan Jang yang membuat Jia tersipu.
"apakah kau pernah mendengar tentang wanita dalam kehidupan Seojin?" Tanya Jia tiba-tiba dan sangat berhati-hati.
"Nona ingin bertanya apa tuan Jin pernah punya pacar?" tebak Tuan Jang terang-terangan. "Nona tenang saja hanya Nona wanita yang pernah tuan bawa ke apartement ini."
"dan melihat bagaimana kerasnya tuan besar Kim mendidik putra-putranya sepertinya tuan Jin tidak punya waktu untuk itu. bila dia lengah sedikit saja dia harus melepaskan karirnya itulah perjanjian yang harus dia sepakati dengan sang Ayah" jelas tuan Jang lagi.
"aku sudah merapihkan bunga ini nona, hendak kugantung dimana?" tanya tuan Jang yang sedang membantu Jia merangkai beberapa bunga untuk teras depan. Salah satu hal yang berubah dari apartemen Seojin adalah adanya beberapa bunga segar disudut ruangan manapun. Jia seolah memberi jejak ada seorang wanita yang kini tinggal disini.
"letakan saja disana. Biar aku yang menggantungnya nanti"
"panggil aku saat nona hendak menggantungnya biar aku bisa pegangi tangga ini. aku kebelakang dulu"
"terimakasih Tuan Jang" ucap Jia lembut.
Ada pepatah yang bilang setiap kita tidak menuruti orang tua akan membuat kita terkena karma. Itu pepatah Cina lama dan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Versteek : Your Touch [✓]
Romance"AKU MENGINGINKANNYA!!!!" jerit Jia "Aku sangat menginginkannya tapi badanku tidak pernah mau sejalan dengan keinginanku sendiri" "aku tersiksa ketika menginginkan sentuhanmu tapi kau bahkan lebih menuruti reaksi badanku ketimbang bertanya keinginan...