9. owner

26 2 0
                                    

Seojin gila.

Itulah pikir Jia. Kenapa dia bisa membawa Jia kembali ke villa ini lagi setelah dia mengusirnya dihadapan semua orang. mau ditaruh dimana muka Jia.

Begitu kedua sosok ini masuk dengan tangan Seojin masih menarik pergelangan Jia kembali membuat yang lain terpaku dan bingung harus bersikap seperti apa.

"kalian sudah kembali?" sambut Ta sha ramah mencairkan suasana. "aku akan siapkan kamar untukmu" ucap Ta sha menatap Jia

"Tidak perlu! Dia akan tidur dikamarku"

Semua mata menatap Seojin yang kembali menyeret Jia menaiki tangga masuk ke kamarnya.

"sejak kapan Jin hyung sangat mendominasi seperti itu?" tanya Jungkook

"sudah sering" desis Ta sha. "tapi yang aku pikirkan adalah perasaan gadis itu. dia pasti berdebar saat ini"

"darimana Noona tau?" tanya Heseok

"Aku pernah mengalaminya. Berhadapan dengan pria ketus yang kata-katanya tajam mendominasi seperti itu tapi malah membuatku berdebar"

"Hentikan!" Yoongi sadar Ta sha menyindirnya.

***

Kamar itu telah tertutup rapat menyisakan Seojin dan sang istri yang kini berhadapan. Jia duduk ditepi kasur begitu Seojin melepaskan genggamannya.

"haruskah aku menjelaskan sesuatu?" Tanya Seojin dingin

"tidak perlu. Aku cukup pintar membaca situasi"

Seojin percaya dengan kemampuan istrinya itu.

"jadi kau tau telah salah paham?" tanya Seojin lagi memulai sesi introgasinya

Jia menundukan kepala untuk merespon pertanyaan sang suami.

"kau tidak ingin minta maaf setelah menuduhku yang tidak tidak?"

"Maaf" jawabnya dengan cepat

"sejak kapan pikiran buruk itu bersarang di otakmu?" lanjut Seojin mengintrogasi "katakan!"

"aku bertemu dengannya saat kau wamil. Dia sedang hamil saat mengunjungimu."

Seojin tidak kalah pintar dan cepat menangkap situasi.

"Itu alasanmu tidak pernah mengunjungiku?" tebak Seojin.

Kembali Jia menundukan kepala untuk merespon. Seojin menghembuskan nafas dengan kasar sambil melonggarkan sweater putih berkerah turtle necknya wujud dari kekesalan pada sang istri. Bisa-bisanya selama ini Jia berpikir dirinya selingkuh.

"kau-"

"aku manusia biasa Seojin-shi. Saat ada wanita yang mengabari suamiku kalau dia akan melahirkan lalu suamiku pergi begitu saja diwaktu liburnya dan tidak kembali lagi hingga pagi aku harus bagaimana?"

"ketika suamiku dapat pesan untuk membawa seorang anak kepangkuan ibunya tapi berbohong padaku dan berkata akan dinas keluar negeri padahal dia mengambil cuti aku harus berpikir seperti apa?"

Jia terlihat mulai gusar dengan semua introgasi Seojin.

"aku saja tidak tau kenapa semua itu begitu mengusikku sedangkan mulutku sendiri yang bilang tidak keberatan bila kau memiliki wanita lain"

Seojin menatap wanita es batu yang baru saja bicara cukup panjang seolah gunung esnya runtuh membuat Seojin berpikir bila istrinya mampu memendam ini semua dengan rapi selama ini dan mengeluarkan disaat yang tepat sehingga membuat Seojin tidak bisa berkutik.

Versteek : Your Touch [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang