Keduanya tiba dikediaman mewah mereka dan kali ini Jia yang melangkah lebih dulu ke kamar membanting pintu dengan keras. Tidak ada sepatah katapun memang sejak penjabaran dari Dokter Tae tentang kesimpulan terapi Jia dan selama perjalanan pulang ke rumah tadi.
Bisa Seojin lihat istrinya kesal karena merasa dikhianati sang dokter dengan memberi tahukan kondisinya pada sang suami. Kondisi yang selama ini ditutupinya bahkan pagi tadi saat hendak berangkat ke klinik Dokter Tae, Jia berbohong pada sang suami dengan mengatakan akan ke rumah ayahnya. Jelas itu membuatnya tambah malu untuk berhadapan dengan Seojin saat ini.
Namun bukan hanya Jia, Seojin pun sudah mulai emosi dengan tingkah diam sang istrinya ini. bukan kali ini dia merajuk dengan cara mendiamkan Seojin ya, baru saja mereka berbaikan tentang pertengkaran itu.
"Tuan Jang!" panggil Seojin dan tubuh pria gembul itu sudah muncul dengan sekali panggilan.
"Iya Tuan?"
"Pulanglah lebih cepat hari ini. aku ingin berdua dengan istriku"
"Ng- tapi Tuan"
Tuan Jang tidak tau apa yang terjadi tapi rasa sayang pada kedua majikannya ini membuatnya sedikit mengkhawatirkan mereka yang terlihat sedang tidak baik-baik saja. Seojin bisa melihat itu diwajah tuan Jang.
"Bi-bila kau ijinkan aku ingin berada disini. Barangkali tuan atau Nona Jia butuh sesuatu" pinta Tuan Jang hati-hati
"Kau tidak akan meninggalkan kami berdua?" ucap Seojin dengan raut wajah sinis.
Tuan Jang menundukan wajah menghindar dari mata itu dan Seojin menghembuskan nafas kasar.
"bila begitu apapun yang terjadi dan kau dengar nanti jangan pernah mendekati kamar kami. Kau paham?" ucap Seojin mengalah pada rasa khawatir berlebih tuan Jang.
"datanglah ketika hanya aku yang memanggilmu" tegas Seojin
Pria itu lalu meninggalkan tuan Jang dan menyusul sang istri masuk ke kamarnya dengan cara yang sama, membanting pintu itu keras.
***
"Apa kau marah aku menghubungi dokter Tae?" ucap Seojin menatap punggung Jia yang masih berdiri membelakanginya dekat ranjang.
"apa aku pernah mencampuri urusanmu?"
"apa aku tidak berhak mengetahui keadaan istriku sendiri?"
"sejak kapan kau menganggapku istrimu?" tanya Jia tak kalah emosi
"Sejak awal pernikahan kita." Tegas Seojin. "Bila aku tidak menganggap kau istriku maka aku sudah bersama wanita lain saat ini"
Jia terdiam dengan jawaban tak terduga Seojin. Dia menatap mata pria itu dengan tatapan andalannya mencoba mencari kebenaran kata yang terlontar dari mulut pria dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Versteek : Your Touch [✓]
Romance"AKU MENGINGINKANNYA!!!!" jerit Jia "Aku sangat menginginkannya tapi badanku tidak pernah mau sejalan dengan keinginanku sendiri" "aku tersiksa ketika menginginkan sentuhanmu tapi kau bahkan lebih menuruti reaksi badanku ketimbang bertanya keinginan...