25. Second First Night

37 2 1
                                    

Okay guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Okay guys...
Kita pemanasan dulu buat bulan gosongnya di part ini ya
🌚🌚🌚

Siang siang gini
Aku harap para pembaca membaca nya habis berbuka nanti

Tapi tetep aku up sekarang hehehehhe
.
.
.
.

Jia masih menatap semua dekor tempat pesta mereka yang kini telah sepi dan hening. Para tamu telah masuk ke dalam kamar masing-masing tepat pukul 2 dini hari tadi. Menyisakan kesunyian dengan lampu dan meja yang masih berantakan.

Untungnya Villa ini cukup besar dan memiliki banyak kamar sehingga tidak ada satupun satu tamu yang harus mencari hotel untuk menginap.

Clek

Seojin baru keluar dari kamar mandi dan mendapati Jia terpaku didepannya. Jangan tanya kenapa? Suami tampannya baru saja keluar hanya dengan berlapiskan handuk putih dipinggangnya. Mempertontonkan dada bidang dan bahu lebar ditambah dengan rambut basah dia keringkan dengan handuk kecil ditangannya. Berani-beraninya dia keluar seperti itu. membuat Jia tidak sadar menelan silivanya sendiri.

"Ke- kenapa kau tidak memakai bathrobenya?" ucap Jia terbata

"itu yang ingin ku tanyakan kenapa tidak ada didalam?" Jawab Seojin ringan.

Jia bergegas menengok kanan dan kirinya mencari keberadaan bathrobe itu disekitar kamar ini.

"Ini" ucap Jia seraya mengulurkan tangan memberikan bathrobe untuk sang suami. "Kau lupa menaruhnya kembali dikamar mandi"

Seojin melangkah untuk mengambil jubah handuk ditangan Jia

"Kau mau apa?!!" tanya Jia tiba-tiba dan keduanya terdiam

Seojin tersenyum geli melihat reaksi Jia. sudah jelas dia gugup dan salah tingkah melihat Seojin seperti ini didepannya. Bahkan Jia tidak terlalu banyak minum namun pipinya telah memerah dan pasti saat ini pikirannya telah membayangkan yang tidak-tidak.

Ya, Seojin paham betul wanitanya ini adalah wanita cantik yang jauh dari kata pengalaman dan pasti sangat menyenangkan bila bisa melihat semua hal lucu dari Jia ketika pikiran liarnya telah merasuki otaknya.

"Bathrobe-nya"

"ah.. I- ini" Jia sedikit melempar dan segera berpaling menatap arah lain untuk mengalihkan pikirannya.

"Apa kau ingin kita menghabiskan malam pertama seperti waktu itu? Berbincang diruang kerjaku hingga pagi?" sindir Seojin dengan muka seriusnya.

"Tentu saja tidak. Aku-"

Jia kembali mengutuk dirinya sendiri. Kenapa dia bisa langsung menolak itu membuatnya terkesan sangat menunggu malam pertama ini. bahkan tersadar kalau matanya sudah memandang ranjang yang entah darimana sudah ada sebuket bunga diatasnya.

Versteek : Your Touch [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang