Keberadaan Seojin disaat Jia membuka mata sudah menjadi pemandangannya setiap pagi. Namun saat mendapati sosok pria itu tidak ada disampingnya Jia lekas tersadar dari kantuk dan mulai membiasakan mata dengan cahaya matahari. Kurang lebih seperti nya baik Seojin maupun Jia sudah terbiasa dengan kebiasaan ini.
Jia melirik jam diatas nakas samping tempat tidur dan terkejut mendapati dirinya terbangun disiang hari dan nyaris menunjukan pukul 3 sore. Sontak Jia melompat dari kasur dan mencari keberadaan Seojin. Bagaimana bisa Jia tertidur selama itu? meski samar dia ingat semalam Seojin dan Jia menghabiskan waktu berbincang sambil minum-minum sampai pagi setelah sepulang dari restaurant dini hari.
Jia mencari dibeberapa ruangan namun tidak menemukan sosok Seojin namun saat tiba diruang keluarga Jia mendapati beberapa orang yang tengah membongkar barang bawaan mereka.
"Kim Ta sha?" ucap Jia sedikit terkejut ada sosok wanita itu dihadapannya
"Hai, kau sudah bangun?" ucap Ta sha dengan senyum ramahnya "Anyway aku sekarang bermarga Min"
"Sedang apa kalian disini?" tanya Jia tanpa mengindahkan pernyataan Ta sha soal dirinya yang telah berpindah marga.
"ah, aku diminta Seojin untuk membantumu bersiap. Oleh sebab itu aku membawa mereka"
Jia menatap kedua gadis muda dibalik tubuh Ta sha. Seorang wanita berambut sebahu dengan sekantong brush make up dipinggangnya juga seorang gadis berambut panjang bermata seperti rembulan yang menggantungkan kamera dilehernya. Hanya hal itu yang mencolok hingga Jia bisa beranggapan kedua gadis yang tidak lebih tinggi dari Ta sha itu adalah penata rias dan seorang photographer.
"aku akan menelepon Seojin"
"Tidak perlu Jia. Dia sudah menunggu tidak ada waktu lagi ayo" ucap Ta sha menarik tubuh Jia kembali ke dalam kamar dan diikuti oleh kedua gadis tadi yang membawa tas tas besar mereka.
Beberapa menit berlalu setelah Jia mandi dan menghabiskan waktu untuk duduk terdiam selama penata rias ini mendandani wajahnya. Bahkan setelah menurutnya riasan Jia sudah pas dia bersiap untuk menata rambut Jia.
"Bit na, tolong bawakan pakaiannya"
Begitu salah satu gadis yang Ta sha panggil dengan sebutan Bit na itu datang membawakan sebuah gaun putih sontak Jia berdiri dan mundur selangkah sebagai bentuk awasnya.
"untuk apa baju pengantin itu?"
"untuk pernikahanmu"
"Apa sebenarnya yang pria itu inginkan?" tanya Jia kesal
"menikahimu"
"Ta sha aku sedang tidak bercanda. Kau tau aku dan Seojin sudah-"
"Bitna, Hyeri bisa tinggalkan kami berdua?"
Kedua gadis itu hanya menuruti Ta sha dan membiarkan mereka bicara berdua dikamar.
"Sebuah pesta pernikahan Jia" ucap Ta sha atas pertanyaan dimata Jia saat ini.
"tapi untuk apa? kita sudah menikah"
"bukankah pernikahan itu palsu? Dan selama ini kalian bermain rumah-rumahan?"
"apa? itu.." Jia sedikit kelabakan untuk menjawab hal yang Ta sha ketahui
"heuh aku bahkan kesal saat mendengarnya. Tapi setidaknya biarkan pria yang mengajakmu bermain rumah-rumahan itu mempertanggung jawabkan perasaannya selama ini"
"dia ingin bermain lagi?"
"hmm kau harus menemuinya dan mendapatkan jawaban langsung dari pria itu"
"tapi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Versteek : Your Touch [✓]
Romance"AKU MENGINGINKANNYA!!!!" jerit Jia "Aku sangat menginginkannya tapi badanku tidak pernah mau sejalan dengan keinginanku sendiri" "aku tersiksa ketika menginginkan sentuhanmu tapi kau bahkan lebih menuruti reaksi badanku ketimbang bertanya keinginan...