R.evin_bm
|Bisa follback gua?
|Sorry ya kalo gua ganggu.Setelah menunggu lama akhirnya Kaerin mendapat balasan dari Revin, matanya menyipit. Ia kira kenapa ternyata hanya minta di ikuti balik. Terlalu besar harapannya sampai angan-angan mengatakan jika ia akan di ajak keluar untuk makan malam. Itu hanya hayalan semata tidak mungkin terjadi. Kaerin menekuk wajahnya masam.
"Harapan gue yang terlalu besar, gue kira dia bakal ngajak gue jalan." Gumam Kaerin kecewa.
Dengan malas ia membalas pesan Revin singkat.
R.evin_dm
Gak kok kak|
Udah kak.||Hm, gua mau tanya
lo malem ini sibuk?Malem ini kak?|
kayaknya gak kak.
Kenapa emang kak?||Mau ngajak lo jalan.
|Gak ada yang marah kan?
.Kaerin menahan napas, jantungnya berdegup kencang. Ini namanya bukan hayalan tapi kenyataan. Revin mengajaknya jalan keluar? Ini kesempatan yang tidak pernah terulang kembali.
"Gue kira gak bakal terjadi, lo harus fokus Kaerin." gumam Kaerin tersenyum malu.
Jemarinya mengetikkan sesuatu di ponselnya
Gue kayaknya bisa kak|
tapi liat nanti aja kak, gue|
kabarin lagi.Setelah membalas itu Kaerin langsung keluar dari room chat itu, tangannya mengambil susu kotak rasa Stroberi yang di sediakan sama Bunda di meja.
Drtt drttt
Ponselnya berdering mau tak mau ia mengangkat panggilan telepon itu.
"Halo?"
"Nanti malem siap-siap, gua jemput di rumah lo."
'what the fuck Dimas, bisa bisanya lelaki itu memutuskan hal sepihak seperti itu.' batinnya.
"Lo siapa ngatur gue begitu?" Balas Kaerin dengan ketus.
"Gua-- gua cuman mau ngajak lo keluar main itu doang." Dimas tidak mau kalah walaupun jawabannya tidak masuk akal.
"Gue gak bisa, ada jan--"
"Gak ada penolakan, intinya gua nanti jemput."
"Shit! Dimas sialan!!!" teriak Kaerin kesal dengan keputusan sepihak lelaki itu.
Titt titt
Panggilan pun berakhir dengan Kaerin yang mencoba meraup oksigen karena lelah berteriak. Jujur saja, Dimas itu otaknya secuil biji ceri bahkan membuat keputusan seenak jidatnya saja tanpa mau mendengar keputusan Kaerin. Kalo bisa ia mau ke dukun dan menyantet lelaki itu.
"AHHH!!! KENAPA SIH?! SETIAP GUE MAU BAHAGIA PASTI DI KASIH PILIHAN BEGINI!" teriak Kaerin frustasi.
Dengan kesal ia memukul bantal yang ada di sekitarnya meluapkan emosinya. Ia ingin pergi bersama Revin, tapi ia juga tidak mungkin membuat Dimas kecewa apalagi lelaki itu akan datang ke rumahnya. Kaerin harus pilih yang mana. Pergi bersama Revin atau pergi bersama Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hodie Biru || Doyoung NCT ✔️
Fanfiction[Doyoung lokal] Jika pulpen bisa digunakan dengan cara di genggam, itu sama dengan dua manusia yang tidak bisa bersatu tapi tetap harus bersama dan saling mengenggam janji karena takdir yang menuntun mereka untuk bersama. ●●● Dimas di pertemukan den...