Dimas setelah sampai di rumah dan membuat kejutan untuk istrinya saat ini sedang istirahat. Kaerin tau suaminya pasti kelelahan karena perjalanan jauhnya itu."Nanti kalo kamu udah bangun bakal aku kasih tau aku janji, iya kan sayang?" Gumam Kaerin sambil mengajak bicara calon bayinya.
Lalu Kaerin lebih memilih menatap wajah tidur suaminya, Dimas kalo di lihat sedekat ini jadi keliatan lebih tampan. Tapi kenapa baru ia sadari sekarang, waktu dulu saat masih sekolah bahkan ia sudah melihat wajah lelaki di depannya itu berkali-kali saja sudah merasakan hal tidak enak.
Kaerin menggeleng tersenyum jika mengingat kisah lamanya dengan Dimas, "Aku mencintaimu sayang."
Setelah mengatakan itu Kaerin perlahan mengecup bibir suaminya singkat, lalu juga ikut tertidur di dalam dekapannya.
••••
Bunyi suara kruyukan ayam membuat Kaerin terbangun, ia harus memasak sesuatu mungkin yang spesial untuk Dimas nanti.
"Baiklah, lebih baik aku ke dapur dan memasak sesuatu yang spesial." Gumam Kaerin lalu langsung turun dari ranjang dan meninggalkan suaminya yang masih mendekur halus di ranjang.
Kaerin mulai membuka lemari dinginnya mengeluarkan bahan-bahan yang akan ia pakai, tiba-tiba ia ingin makan yang berbau seafood, pasti bayi di dalam kandungannya ingin makanan laut.
Dengan cepat ia mulai mengupas kulit udang dan langsung menumisnya dengan bumbu lainnya.
Dimas yang masih tidur tiba-tiba terbangun karena mencium aroma masakan, bahkan baunya sangat enak sekali membuat perutnya bergejolak lapar. Apa Kaerin sedang memasak sesuatu, pikirnya.
Tanpa menunggu lagi ia langsung turun dari ranjang dan keluar menuju dapur, tepat saat ia kesana istrinya sedang sibuk memasak. Hatinya menghangat melihat orang yang ia sayangi ada disini bersamanya.
Dengan cepat Dimas mendekati Kaerin, "Selamat pagi cantiknya Dimas, mau masak apa hm?"
Kaerin yang sedang asik memasak itu terkejut saat mendengar perkataan Dimas lalu kembali seperti semula. Ia tersenyum manis kepada lelaki itu.
"Aku mau masak yang special buat kamu... kamu duduk aja yaa sebentar lagii selesaii nihh" balas Kaerin mencoba mendorong Dimas agar lelaki itu duduk di kursinya.
Dimas hanya tersenyum melihat tingkah Kaerin barusan, ada-ada saja kan Dimas ingin membantunya memasak malah ia diusir.
"Kaerin, boleh saya tanya sesuatu?" tanya Dimas tiba-tiba membuat Kaerin mengangguk.
"Boleh, apa yang mau kamu tanyain?"
"Apa kamu bahagia menikah dengan saya? jujur... saya takut mengecewakan kamu." ucap Dimas lalu tatapannya terlihat sendu.
Kaerin yang mendengat perkataan Dimas itu mengernyit bingung, mengapa suaminya berkata begitu. Ia yang paham situasinya memilih untuk tersenyum, untungnya masakan sudah selesai dan langsung ia bawa juga ke meja makan.
Kaerin meletakan makanan itu di depan Dimas yang terdiam merenungi sesuatu, Kaerin sendiri juga bingung apa yang terjadi dengan suaminya ini.
Dengan cepat ia duduk di sebelah Dimas, menangkup tangan Dimas yang berada di meja. Dimas yang merasakan tangan Kaerin mengangkat wajahnya menatap istrinya yang sedang tersenyum manis kepadanya.
Kaerin menghela napas pelan, "Mas..." panggilan baru Kaerin untuk Dimas, baru kali ini Dimas mendengar Kaerin memanggil dirinya dengan sebutan 'Mas'.
"Lihat mata aku, apa perlu aku menjelaskan semuanya sama kamu mas? kita menikah memang karena terpaksa, tapi itu dulu. Mas lihat sekarang kita sudah mulai menerima semuanya. Kita saling menjaga, saling melindungi, saling menguatkan bahkan kita saling mencintai." jelas Kaerin dengan wajah tak hentinya menebarkan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hodie Biru || Doyoung NCT ✔️
Fanfiction[Doyoung lokal] Jika pulpen bisa digunakan dengan cara di genggam, itu sama dengan dua manusia yang tidak bisa bersatu tapi tetap harus bersama dan saling mengenggam janji karena takdir yang menuntun mereka untuk bersama. ●●● Dimas di pertemukan den...