Tepat saat ini tanggal 1 Februari hari ulang tahun suaminya, ia bahkan sudah memiliki ide untuk memberikan hadiah terindah yang ingin suaminya inginkan dari dulu.Kaerin tersenyum melihat kalender, ia langsung buru-buru menyiapkan bahan untuk dirinya memasak kue ulang tahun suaminya itu.
Setelah Dimas berangkat kerja tadi pagi Kaerin langsung buru-buru mendekorasi beberapa hiasan di rumah mereka. Dan yang menyuruh Dimas untuk pergi pagi-pagi ke kantor juga keinginan Kaerin, tapi Dimas menuruti keinginannya.
"Pasti bisa bikin kuenya." Semangat Kaerin mencoba membuat adonan. Tangannya telaten memasukan terigu lagi, tidak lupa dengan 3 butir telur yang sudah ia siapkan. Setelah selesai langsung mengaduknya menggunakan mixer.
Hingga dua jam kemudian ia selesai tinggal menunggu Kuenya mengembang di dalam oven miliknya.
Saat dirasa sudah matang ia langsung mengangkat kue itu dari oven. Wah, bahkan kue yang telah ia buat sudah mengembang dengan sempurna. Buatannya berhasil. Dengan cepat Kaerin menambahkan cream dan hiasan lainnya tidak lupa dengan tulisan di tengah 'Happy birthday Dimas my lover' walaupun terlihat alay tapi Kaerin menyukainya.
Setelah selesai semua Kaerin langsung menaruh kue itu ke dalam lemari pendingin, kuenya di biarkan di letakan di sana lalu ia lebih memilih untuk menyiapkan hadiahnya.
"Selesai! Tinggal nunggu Dimas dateng aja nanti." Ucap Kaerin tersenyum bahagia, ia berharap semoga acaranya berjalan lancar nanti.
Ia langsung bersiap-siap untuk mandi dan berganti pakaian, mungkin sekalian menunggu jam bergerak di angka empat. Sampai pada akhirnya tepat dengan jarum jam sudah bergerak di angka empat. Kaerin bahkan sudah rapih dengan pakaian barunya dan sudah bersembunyi di rumah yang lampunya telah ia matikan dengan sengaja itu.
Pada akhirnya,
Klekk
Bunyi suara pintu apartemen terbuka. Dapat Kaerin dengar Dimas memanggil namanya berkali-kali. Tapi ia tetap bersembunyi menahan tawa.
Sampai pada hitungan ke tiga ia bangun dan menyalakan lampunya bertepatan dengan itu lampu menyala dengan Kaerin yang sudah membawa kue ditangannya hasil dari buatannya tadi.
"Surprise! Happy birthday Dimas!" Teriak Kaerin bahagia, begitu juga dengan Dimas ia terkejut dengan surprise yang istrinya berikan tapi dengan cepat ia tersenyum bahagia lalu langsung memeluk istrinya erat.
"Terima kasih sayang, aku benar-benar tidak menyangka... aku sangat bahagia terima kasih atas semuanya." Ucap Dimas dengan kalimat sayang itu membuat hati Kaerin menghangat.
Lalu dengan cepat ia menyuruh suaminya ini untuk meniup lilin yang telah ia nyalakan tadi.
"Cepat tiup lilinnya lalu berdoa."
Dimas langsung melepas pelukannya dan meniup lilin itu dengan satu tiupan.
Hufhh
"Sudah. Terima kasih sayang." Jawab Dimas dengan wajah benar-benar tidak kuasa menahan tangisan bahagia.
"Apa doa yang kamu inginkan? Beri tau aku..." Tanya Kaerin dengan rengekan, membuat Dimas gemas.
"Adalah, nanti kamu juga tau." Jawab Dimas tersenyum lalu langsung meletakan kue itu di meja ruang tamu.
"Ini ide kamu semua? Kamu inget ulang tahun aku? Ternyata istriku seorang stalking yang hebat ya." Goda Dimas sambil mencubit pipi Kaerin gemas.
"Aduh, apa sih.. Bukan tau, i-ini sengaja aja karena emang aku udah tau." Cicit Kaerin dengan cepat membantah semua perkataan Dimas.
"Baiklah aku tetap bahagia, terima kasih atas semua yang kamu berikan buatku. Aku menyukainya sangat."
Kaerin tersenyum manis, "Aku senang kalo kamu menyukainya."
Kaerin langsung menyuruh Dimas untuk duduk, ia dengan cepat memotong kue itu dan menyuruh Dimas untuk mencoba kuenya.
Satu suapan sudah Dimas masukan.
"Enak?" Tanya Kaerin penasaran takut tidak sesuai ekspetasi.
Dimas tersenyum lalu mengangguk, "Enak, ini cobalah."
Kaerin akhirnya lega, dan juga ia menerima suapan itu dari Dimas.
Sepertinya Kaerin benar-benar sudah mulai menerima Dimas, ini saatnya Kaerin mencintai Dimas. Tidak lebih tepatnya seperti ia sudah jatuh cinta dengan Dimas. Lelaki dengan sejuta pesona, membuat ia selalu dalam kondisi yang tidak aman untuk jantungnya.
"Jadi dimana hadiah yang akan saya dapatkan hm?" Tanya Dimas dengan suara beratnya.
"Kamu belum mandi, lebih baik mandi dulu." Ucap Kaerin mengalihkan topik.
"Baiklah, saya mandi tapi janji berikan aku hadiahnya setelah mandi." Jawab Dimas tersenyum lalu mengusak rambut istrinya pelan.
Kaerin mengangguk semangat.
Benar Kaerin sudah menyiapkan keberanian yang cukup besar dan yakin karena hadiah yang akan ia berikan untuk Dimas itu adalah dirinya sendiri.
_______________________
TBC
HAIII APA KABAR? HEHEHEH
ANW SELAMAT BERBUKA PUASA !!!
SORRY BANGET YA AKU PAKAI ULANGTAHUNNYA DIMAS SEKARANG BULAN APRIL WKWKKW PADAHAL FEBRUARI DAH LEWAT MAAF MAAF😭😭😭😭😭😭😭😭
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hodie Biru || Doyoung NCT ✔️
Fiksi Penggemar[Doyoung lokal] Jika pulpen bisa digunakan dengan cara di genggam, itu sama dengan dua manusia yang tidak bisa bersatu tapi tetap harus bersama dan saling mengenggam janji karena takdir yang menuntun mereka untuk bersama. ●●● Dimas di pertemukan den...