Hari ini adalah awal masalah akan terjadi di hidup Kaerin, sekarang adalah hari pernikahannya dengan Dimas. Mungkin benar yang Bunda katakan mereka menikah secara diam-diam dan hanya keluarga dan kerabat dekat saja yang menyaksikan.Di dalam sebuah ruangan Kaerin sudah berganti dengan gaun pernikahan, gaun berwarna lilac itu yang melambai sampai ke belakang dan sangat cantik. Dengan rambut di ikat dengan gaya elegan, tidak lupa dengan pita dan manik-manik lain yang bersatu dengan rambut sebagai hiasan.
Polesan makeup di wajah yang tidak terlalu tebal menambah kesan sangat indah. Hari ini Kaerin benar-benar cantik, sayangnya mata itu selalu mengeluarkan air mata. Masih tidak rela jika dirinya akan menyandang sebagai istri orang lain lebih tepatnya istri Dimas yang dari dulu sudah menjadi sumber masalah dihidupnya.
"Kenapa semuanya harus terjadi sama gue hikss" Isak Kaerin lolos kembali dari bibirnya.
Entah sudah berapa kali para mua itu mempoles sedikit lip mate, lip tint sampai ke lip gloss lainnya kembali di bibir mungil itu yang luntur karena air mata.
Dirinya belum bisa menerima semua kenyataan, bagaimana jika sahabatnya tau. Apa lagi Revin, Kaerin tidak sanggup jika semua orang tau kalo ia sudah menikah. Lebih parahnya yang menikah dengannya adalah musuhnya sendiri.
Tiba-tiba Bunda mendekati Kaerin yang masih duduk di depan cermin, dapat Bunda lihat mata putrinya sembab.
Bunda mengelus pundak Kaerin lembut, "Tidak perlu takut sayang, Bunda yakin Dimas yang terbaik untuk kamu."
Kaerin mendongak menatap wajah Bundanya, ia benamkan wajah sembabnya itu di dada Bundanya.
"Bunda hikss Bunda hiksss"
"Sudah tenanglah, semua akan baik-baik saja. Percayalah sama Bunda, kamu harus siap, sebentar lagi keluarga Dimas akan datang." Ucap Bunda memberikan kata penenang.
"Jangan menangis, anak Bunda masa sudah cantik begini malah menangis, lihat tuh wajahnya jadi memerah kasian make-upnya jadi luntur." Ucap Bunda lagi, "Mba tolong ya anak saya di kasih sedikit polesan bedak biar gak keliatan nangis." Pinta Bunda lalu langsung berjalan keluar pintu.
Kaerin diam mencoba tenang, semua pasti ada hikmahnya.
•••
Di sebuah kediaman lebih tepatnya kediaman keluarga Jamal, Mama dan Papa sedang sibuk dengan bawaan mereka. Sedangkan Dimas?
Dia berada di dalam kamar, sedang di tata rambutnya oleh Mua disana. Pakaiannya juga benar-benar bagus, tuksedo yang indah sangat pas di tubuhnya yang kekar. Rahang yang tegas, bibir yang sedikit merah blossom, tidak lupa mata tajamnya dan hidung yang bengir. Benar-benar ciptaan tuhan yang sangat indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hodie Biru || Doyoung NCT ✔️
Fanfiction[Doyoung lokal] Jika pulpen bisa digunakan dengan cara di genggam, itu sama dengan dua manusia yang tidak bisa bersatu tapi tetap harus bersama dan saling mengenggam janji karena takdir yang menuntun mereka untuk bersama. ●●● Dimas di pertemukan den...