Kaerin sudah menyimpan hasilnya dengan baik di sebuah lemari, ia bahkan hari ini sudah selesai berberes-beres.Jam sebentar lagi menunjukkan angka tiga sore, ia harus mandi lalu masak. Apalagi dari tadi karena fokus membersihkan rumah membuatnya lupa untuk meminum susu hamilnya.
"Hah, akhirnya kelar juga semuanya. Mending aku ke ruang tamu aja." Gumam Kaerin tapi saat ingin menuju kesana ponsel di meja tadi berbunyi.
"Bunda telepon? Ada apa ya?"
Dengan cepat Kaerin mengangkat panggilan dari Bundanya itu.
"Halo Bunda? Kenapa?"
"Sayang bisa kesini sekarang, Bunda butuh bantuan kamu cepat kesini!"
Suara Bunda sedikit panik di telepon, apa terjadi sesuatu. Kaerin jadi ikutan panik.
"Bunda tunggu aku di rumah ya, aku bakal kerumah sekarang."
Setelah mengatakan itu Kaerin langsung memutuskan panggilannya dan langsung berlari mengambil tas dan kunci mobilnya.
"Sayang, temenin Mommy ya selamatan Nenek." Ucap Kaerin tersenyum sedikit mengelus perutnya yang masih datar.
Setelah keluar dari Rumahnya, ia langsung menuju parkiran mengambil mobilnya.
•••
Dimas saat ini masih di dalam pesawat, sepertinya pesawat sebentar lagi akan mendarat. Dimas langsung memasangkan pengamanan di tubuhnya.
"Rin, aku bakal kasih surprise buat kamu." Gumam Dimas tersenyum bahagia.
Sekarang Dimas sudah turun dari pesawat sedang berjalan ke arah keluar bandara. Tangannya merogoh ponsel miliknya.
"Halo Bunda?"
"Halo Dimas? Kenapa sayang?"
"Bunda, aku butuh bantuan Bunda."
"Apa? Katakan saja."
"Bisa Bunda bawa Kaerin ke rumah Bunda, aku ini sedang di jalan menuju ke rumah. Dimas mau memberikan surprise untuk Kaerin Bun." Dimas berkata sambil tidak hentinya menerbarkan senyum.
"Kamu udah pulang dari Jerman? Syukurlah kalo baik-baik saja, yaudah nanti Bunda bakal cari ide buat Kaerin ke rumah Bunda."
"Terima kasih Bunda."
Setelah panggilan berakhir Dimas langsung menaiki mobil yang Papanya kirim itu.
•••
Kaerin melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, bahkan pengguna jalan lain sudah siap ingin memarahi Kaerin yang telah mengendarai mobilnya dengan sangat cepat itu.
"Aduh, maaf maaf gue beneran harus pergi Bunda butuh gue sekarang. Ahh bodo amatlah terobos aja!"
Setelah sampai di pekarangan rumahnya Kaerin langsung berlari ke arah rumahnya.
Ttok tok tok
"Bunda! Bunda buka pintunya! Ini aku!" Teriak Kaerin keras sambil menggedor-gedor pintu rumahnya.
"Bunda!" Eh tiba-tiba pintunya terbuka sendiri, tanpa babibu Kaerin langsung masuk ke dalam rumahnya.
"Bunda? Bunda dimana? Ini aku." Teriak Kaerin memanggil Bundanya.
Tapi tidak ada jawaban.
"Dimana sih Bunda? Jangan bikin aku panik dong Bun!"
Saat ingin menuju ruang tamu matanya membelalak kaget, "BUNDA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hodie Biru || Doyoung NCT ✔️
Fanfic[Doyoung lokal] Jika pulpen bisa digunakan dengan cara di genggam, itu sama dengan dua manusia yang tidak bisa bersatu tapi tetap harus bersama dan saling mengenggam janji karena takdir yang menuntun mereka untuk bersama. ●●● Dimas di pertemukan den...