Saat ini Dimas dan Kaerin sudah sampai di mall yang cukup besar. Bahkan Kaerin sendiri tidak tau bahwa lelaki itu akan membawanya kesini."Lo ngapain bawa gue ke mall?"
"Gue sengaja, gua butuh buku buat bahan besok sekolah. Jadi gua mau lo temenin gua." Ucapnya santai.
"What? Lo ngajak gue cuman buat nemenin lo beli buku doang?"
Dimas mengangguk lalu langsung berjalan duluan meninggalkan Kaerin yang masih diam di tempatnya. Sebenarnya Kaerin juga bingung kenapa mau menerima ajakan lelaki itu, membuatnya kesal saja.
Tapi sepertinya tidak masalah, ia juga bisa membeli buku yang ia inginkan dari dulu. Sempat waktu itu Kaerin bersama sahabatnya ingin ke toko buku untuk membeli sebuah buku yang ia inginkan tapi selalu tidak jadi dan hanya berakhir wacana.
"Ih, dia yang ngajak, gue yang di tinggalin." Gerutu Kaerin mencoba menghampiri Dimas di depannya yang berjarak 5 cm itu.
Sesampainya di toko buku yang lumayan besar itu Dimas langsung masuk di ikuti Kaerin di belakangnya. Dimas sekilas menatap Kaerin yang berada di belakangnya, Dimas peka terhadap perasaan gadis itu pasti dia sedikit kesal dengannya, pikirnya.
"Lo mau beli buku juga?" tanya Dimas padanya.
"Gak tau."
Dimas hanya mengangguk sebagai respon gadis di depannya dan lebih memilih mengitari rak tinggi yang di penuhi buku berjejer rapih itu.
Kaerin hanya mengekor di belakangnya dengan malas.
"Ini dia, akhirnya dapet juga." Ucap Dimas bernapas lega lalu langsung mengambil buku yang sedang di carinya itu.
Setelah dapat Dimas langsung menuju kasir tapi sebelum ke sana tubuhnya menabrak seorang perempuan membuat buku yang di bawa perempuan itu terjatuh berserakan di lantai.
Dimas langsung membantu mengambil buku milik perempuan itu.
"Sorry, gua gak sengaja." ucap Dimas meminta maaf lalu langsung mengembalikan buku milik perempuan itu.
"Sorry juga, gue gak liat lo ta-- loh? Lo bukannya Dimas?" Balas perempuan itu yang sepertinya mengenal Dimas.
"Lo kenal gua?" tanya Dimas.
"Iya dong, Lo lupa sama gue? Ini gue Resta waktu itu kita pernah sekelompok pas lomba olimpiade loh. Inget?"
"Olimpiade? Yang mana ya?"
"Gini deh, yang waktu itu sama Agam juga. Udah inget?"
"Oh yang waktu itu, inget inget." balas Dimas tersenyum.
"Gak nyangka ya, kita bakal ketemu disini." ucap Resta tertawa kecil.
"Iya, Lo apa kabar?" tanya Dimas.
Duh, sepertinya mereka melupakan satu orang yang dari tadi merotasikan matanya jengah menatap dua orang yang baru bertemu itu.
Kaerin dengan kesal menatap mereka yang sibuk bernostalgia bahkan Dimas melupakan keberadaan Kaerin disini.
'Cih, so drama banget. Geli gue liatnya.' batin Kaerin menatap tak suka.
Dari pada berdiam disini dan tidak di anggap lebih baik ia pergi dari sana menuju tempat yang lain.
"Nyebelin banget sih, mentang-mentang ketemu temen lama gue di cuekin gini." Oceh Kaerin tidak terima.
"Mana itu cewek so deket banget, centil lagi." Gumamnya lagi dengan panas.
Kakinya berjalan tak tentu arah, bahkan ia sendiri tidak sadar sekarang berada dimana. Tapi saat matanya menoleh dirinya berada di depan toko boneka dan mainan anak-anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hodie Biru || Doyoung NCT ✔️
Fanfiction[Doyoung lokal] Jika pulpen bisa digunakan dengan cara di genggam, itu sama dengan dua manusia yang tidak bisa bersatu tapi tetap harus bersama dan saling mengenggam janji karena takdir yang menuntun mereka untuk bersama. ●●● Dimas di pertemukan den...