Bagian 33 KELAHIRAN SI KEMBAR

110 28 28
                                    


Sembilan bulan kemudian~

Perut Kaerin sudah membesar karena hari ini usia kandungannya sudah pas memasuki usia sembilan bulan.

Dimas suka di buat gemas dengan tubuh istrinya itu, bahkan pernah waktu itu ia ingin memakan istrinya karena terlalu gemas. Sayangnya ia lebih mementingkan kesehatan Kaerin apalagi kehamilannya sudah benar-benar matang.

"Sayang, tubuh kamu sekarang benar-benar lucu bangett sihh gembul!" ucap Dimas diakhiri tawa.

"Dimas! Kamu ngejek aku gendut gitu?! jahat banget sihh! kan aku ga-akhh!! aduhh!!!" Tiba-tiba Kaerin meringis sambil menyentuh perutnya. Dimas yang melihat itu langsung panik.

"Akhh! Dimas hikss D-dimas hikss perutku sakit hiksss"

"Kaerin! kayanya kamu sudah saatnya melahirkan. Kita ke rumah sakit sekarang. Bertahanlah." Dimas khawatir saat melihat cairan dari kaki istrinya mengalir.

"Bertahanlah sayang, ku mohon."

"HIKSS SAKITT DIMAS HIKSSS SAKITT!!!"

"Iya sayang sebentar lagi kita sampai. Bertahanlah."

Dengan cepat Dimas melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi saat sampai rumah sakit Dimas langsung berteriak bak kesurupan.

"Suster! Tolong istri saya! Istri saya ingin melahirkan!"

Saat suster mendekatinya Dimas langsung membopong tubuh Kaerin yang meringis kesakitan, dengan cepat langsung membawanya ke ruang persalinan.

"Mohon Tuan menunggu diluar, biar dokter yang menangani." Ucap Suster tersebut langsung menghentikan Dimas yang ingin masuk dan pintu telah di tutup oleh suster.

Dimas sangat khawatir dan takut dengan cepat mengambil ponselnya.

"Bunda, Kaerin sekarang di ruang persalinan."

"Apa? Kaerin sudah mau lahiran?"

"Yaampun, baiklah Bunda sama Ayah dan Ghani langsung ke rumah sakit, beritahu rumah sakitnya."

"Iya Bun"

Setelah mengabari Bunda, Dimas langsung menghubungi Mama dan Papanya.

"Halo Ma?"

"Dimas? Ada apa sayang?"

"Kaerin di ruang persalinan Ma, sekarang Kaerin mau melahirkan. Mama sama Papa kesini sekarang, Dimas takut Ma..."

"Ya ampun, yaudah Mama sama Papa kesana sekarang. Kamu jangan nangis, semua akan baik-baik saja pasti Kaerin kuat dan bayinya juga kuat."

"Iya Ma."

Setelah mengabari seluruh keluarganya Dimas terduduk di kursi pengunjung rumah sakit, kepalanya pening.

"Sayang, kamu pasti kuat! Kamu harus kuat demi baby sayang, aku mohon...." Rapal Dimas sambil menguatkan dirinya sendiri.

"Dimas? Gimana Kaerin? Baik-baik aja kan? Semuanya baik-baik aja?" Tanya Bunda sama Mama yang sudah berada di depan Dimas dengan wajah khawatir.

"Dokter belum keluar Ma, sepertinya masih proses persalinan." Ucap Dimas sambil berdoa agar istrinya diberikan kelancaran dan kemudahan saat melahirkan.

"Semoga mereka baik-baik saja."

Hingga suara tangisan bayi bergema di koridor rumah sakit itu dan memecah semua kekhawatiran di sana, Dimas menangis terharu. Istrinya telah berhasil, buah hatinya telah lahir.

"Dimas! Kaerin sudah melahirkan sayang? Hikss akhirnya semuanya baik-baik saja hikss" Tangis Bunda pecah perjuangan anaknya melahirkan akhirnya berhasil dan bayinya lahir dengan selamat.

[END] Hodie Biru || Doyoung NCT ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang