Kaerin dengan wajah bantalnya turun ke bawah, niatnya hanya ingin mengambil air minum tapi saat matanya melihat kedua orang tuanya yang sibuk kesana kemari membuatnya mengerutkan kening."Sekarang kan hari minggu, kenapa Bunda sama Ayah malah ribet begitu?" gumam Kaerin menggaruk kepalanya.
Bunda yang melihat putrinya sudah bangun langsung menghampiri.
"Sayang, kamu udah bangun?" Ucap Bunda tersenyum.
Kaerin hanya mengangguk.
"Kamu siap-siap gih, mandi dulu terus pakai baju yang cantik ya dear." ucap Bunda sambil membenarkan rambut Kaerin yang berantakan tidak tertata karena habis bangun tidur itu.
Kaerin benar-benar bingung kenapa Bunda menyuruhnya mandi jam segini, bahkan hari minggu. Padahal ia ingin kembali ke kamar dan melanjutkan tidurnya yang tertunda karena haus tadi. Mau tidak mau ia bertanya karena memang mengganjal di pikirannya.
"Bunda suruh aku mandi? Jam segini? Emang kita mau kemana Bun?" Tanya Kaerin dengan wajah mengantuknya.
Bunda menggeleng menatap anak gadisnya, "Bunda mau ajak kamu buat bertemu sahabat Bunda sama Ayah. Mau kan?"
"Hari ini Bun? Aku males tau Bun, Ayah sama Bunda dan Abang aja ya yang dateng aku di rumah aja." Tolak Kaerin sambil berjalan menuju kamarnya.
"Sayang, kalo kamu di rumah sendirian nanti kenapa-kenapa gimana? Udah kamu mandi sekarang, Bunda tunggu." Paksa Bunda tidak bisa di bantah.
Kaerin hanya menghela napas pelan, "Iya, aku mandi dulu."
Bunda langsung tersenyum bahagia melihat putrinya akhirnya mau untuk ikut dengan mereka.
"Mas, kamu kabarin Karin kalo kita sebentar lagi mau ke restoran itu." Ucap Sohaa pada suaminya yang sudah rapih dengan kemeja dan jasnya.
Johny mengangguk sebagai jawaban.
Setelah menunggu lama anak gadisnya, Kaerin akhirnya turun dari tangga dengan dress yang cantik. Rambutnya di gerai panjang tidak lupa pita di sebelah rambutnya dan make up tipis yang terlihat sangat cantik di wajahnya. Bunda melihat putrinya baru pertama kali berpenampilan cantik seperti itu menatap kagum dan bangga.
"Kaerin? Anak Bunda? Cantik banget sih kamu sayang." Ucap Bunda sambil tersenyum manis.
Ayah yang melihat Kaerin juga sama kagetnya dengan Bunda begitu juga Abang.
"Sumpah! Ini adek Abang? Kenapa jadi cantik banget begini." Ucap Ghani sambil menggeleng tidak percaya.
Kaerin melotot marah, "Emang dari dulu gue gak cantik gitu bang?"
"Udah, udah. Jangan ribut dong, anak Bunda cantik dan ganteng semua kok." Bunda dengan cepat melerai Kaerin dan Ghani.
"Ah, Ayah, Bunda jangan liatin aku kaya gitu dong, aku malu tau. Udah jam segini juga ayo berangkat." rengek Kaerin sambil menutup wajahnya yang memerah walaupun ke tutup dengan makeup itu.
"Ayo sayang kita berangkat."
Pada akhirnya keluarga kecil itu langsung berangkat menuju restoran yang sudah di pesan oleh keluarga sahabatnya.
Setelah sampai di sebuah restoran mewah dengan gaya Italia itu mereka langsung masuk, dan langsung di sambut oleh pelayan di sana.
"Selamat datang tuan Johny. Tuan Jamal sudah menunggu di dalam." Ucap pelayan ramah.
Johny mengangguk tersenyum, "Terima kasih, ayo sayang kita masuk. Kaerin sama Ghani juga jangan ribut terus malu nanti di liatin."
"IYA YAH!" Ucap mereka bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hodie Biru || Doyoung NCT ✔️
Fanfiction[Doyoung lokal] Jika pulpen bisa digunakan dengan cara di genggam, itu sama dengan dua manusia yang tidak bisa bersatu tapi tetap harus bersama dan saling mengenggam janji karena takdir yang menuntun mereka untuk bersama. ●●● Dimas di pertemukan den...