Chapter 18

251 17 5
                                    

Logan yang duduk didalam lemari Su Ryeon terkejut ketika tiba-tiba HP nya berbunyi. Logan kemudian buru-buru menolak panggilan dan membisukan suara HP nya.

"Suara HP siapa itu?" Tanya Ayah Su Ryeon sambil berjalan kearah lemari.

Logan agak panik, detak jantungnya berdegup kencang. Dia khawatir jika tiba-tiba ayah Su Ryeon membuka pintu lemari.

"Ah HP ku ternyata ada didalam lemari." Aku mencari kemana-mana ternyata ada di lemari. Biar kuambil." Su Ryeon berusaha tenang, lalu bergegas berjalan menuju lemari.

Seolah tahu rencana Su Ryeon. Logan segera menaruh HP nya dilemari.

Su Ryeon lalu membuka pintu lemari sedikit, tangannya bergerak masuk. Dari dalam Logan membantu mendekatkan HP nya ketangan Su Ryeon. "Aahhh ketemu."

"Kau punya HP baru?" Tanya Ayah Su Ryeon.

"Hmm hanya untuk keperluan pekerjaan. Ayo Appa kita keluar. Aku tunjukkan ruangan lain." Su Ryeon berjalan keluar dan melirik kearah lemari.

Su Ryeon dan ayahnya lalu berkeliling apartemen kemudian duduk diruang tengah.

"Bagaimana hubunganmu dengan Jun Ki, apa Kalian masih sering kontak?" Tanya Ayah Su Ryeon.

"Hubungan kami baik. Hmm masih jika Dia tidak sibuk." Jawab Su Ryeon.

"Mungkin dia akan kembali dari Jepang dalam waktu 1-2 bulan. Jika Dia kembali, Ayah dan keluarga Junki akan segera menentukan tanggal pernikahan."

"Mwo? Kenapa secepat itu?" Tanya Su Ryeon panik.

"Kenapa harus menunggu lama? Kalian sudah cukup dewasa. Lebih cepat kalian menikah lebih baik, sehingga perusahaan dapat segera merger."

Su Ryeon tampak gelisah.
"Ah tapi ini terkesan buru-buru."

"Ah tidak pertunangan sudah dilakukan, apalagi yang ditunggu. Kau kenapa? Kau tampak gugup dan pucat, apa ada yang Kau sembunyikan dariku?" Tanya Ayah Su Ryeon.

"Ah tidak, Aku hanya kurang enak badan."

"Kau sakit? Apa kau perlu kedokter?"

"Tidak, Aku hanya butuh istirahat."

"Ah baiklah Aku pulang. Aku akan mampir lain kali." Ucap Ayah Su Ryeon.

"Ah baiklah. Hati-hati." Ucap Su Ryeon.

Ayah Su Ryeon segera keluar. Su Ryeon kemudian segera membuka lemari, lalu Logan keluar. "Ayahmu sudah pulang kan? Ah Syukurlah."

Su Ryeon lalu memeluk Logan. "Ah Aku hampir pingsan menghadapi Ayah. Aku khawatir Dia melihatmu."

"Ayo kita duduk, agar Kau lebih tenang." Keduanya lalu duduk.

Logan membuat teh hangat untuk Su Ryeon. "Minumlah."

"Terima kasih Logan."

"Aku panik dan gugup menghadapi Ayah. Kau dengar pembicaraanku dengan Ayah?" Tanya Su Ryeon.

"Hmm." Logan mengangguk. "Aku membuka sedikit lemarinya, jadi bisa mendengar semuanya."

"Setelah Jun Ki kembali dari Jepang, Ayah akan segera merencanakan pernikahan kami."

"Sampai kapan kita akan terus begini? Menjalani hubungan dengan sembunyi-sembunyi dari. Aku tidak boleh membiarkan pernikahanmu dengan Jun Ki terjadi. Bagaimana jika Kita menemui Ayahmu dan menceritakan hubungan Kita. Aku akan meminta restu padanya." Ucap Logan serius.

"Tidak, belum saatnya." Su Ryeon menggelengkan kepalanya. "Aku khawatir jika Ayah berusaha memisahkan kita."

"Aku tahu itu resikonya, namun kita harus menghadapinya. Kita tidak bisa terus sembunyi darinya. Waktunya juga mendesak. Ayo kita hadapi bersama. Aku akan berusaha meyakinkan Ayahmu jika Aku benar-benar tulus dan akan membahagiakanmu." Logan menatap Su Ryeon dan memegang kedua bahunya.

Flying Without Wings (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang